Akhirnya Erlangga dan Nisa pun membawa bayi mereka pulang.
Tiba di rumah pukul 18.00 WIB, bayi tersebut sempat buang air besar (BAB), lalu kembali ditidurkan pukul 21.00 WIB.
Namun saat itu Nisa menangis lantaran melihat bayi yang baru dilahirkannya tidak bergerak.
Erlangga pun bergegas membawa bayinya ke klinik tempat istrinya melahirkan, namun ternyata tutup.
Ia pun sempat menggedor pintu gerbang klinik berulang kali hingga akhirnya ada bidan yang membukakan.
"Saya minta bidan jaga untuk memeriksa anak saya, ada satu orang laki-laki entah itu dokter atau siapa."
"Dia memeriksa anak saya lalu menyebutkan bahwa anak saya sudah meninggal," terang Erlangga.
Pihak Keluarga Lapor ke Dinas Kesehatan
Pihak keluarga menyebut klinik tersebut tidak melakukan perawatan sesuai prosedur.
"Jadi si ibu melahirkan tidak direspons dengan baik terus si bayi juga yang dilahirkan sampai meninggal."
"Bayinya kan 1,5 kilogram, tidak ada perawatan intensif. Malah disuruh pulang sama klinik dan sampai meninggal," ujar Nadia, Kamis (16/11/2023), dilansir TribunJabar.id.
Atas kejadian itu, keluarga meminta perlindungan kepada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
"Dinas kesehatan meminta kami membuat laporan secara tertulis. Dinas akan melakukan audit ke klinik tersebut," katanya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengaku telah mendapatkan informasi soal masalah tersebut pada Rabu (15/11/2023).
"Kami akan hormati hak dan kewajiban masing-masing. Tentu pertemuan, fasilitasi, akan dilakukan setelah ada kejelasan kasusnya seperti apa," tandasnya.