Saat menjual rumah itu, SH sempat berpesan kepada kakak iparnya agar gembok pintu kamar itu tidak dibuka.
SH berdalih, kamar itu tidak boleh dibuka karena menjadi tempat menyimpan pusaka.
"Dia (SH) pernah cerita dengan Sugeng, katanya itu (kamar) tidak usah dibuka, itu (tempat menyimpan) keris," ujar Subagyo.
Subagyo pun tak curiga dengan pengakuan SH.
Pasalnya, adik iparnya itu memang suka dengan barang antik.
Namun, setelah dilakukan renovasi oleh Sugeng Riyadi, pekerja membuka pintu kamar tersebut.
Pekerja yang penasaran dengan cor yang ada di kamar itu lantas membongkarnya dan menemukan kerangka manusia.
"Waktu pekerja menggali cor di kamar, saya sempat melihat. Saya juga membantu menaikkan cor," ungkap Subagyo.
Awalnya ketika dilakukan penggalian, pekerja menemukan rambut manusia.
Setelah itu, pekerja kembali menemukan tulang dan tengkorak manusia.
"Kemarin saya ukur dengan polisi, kedalamannya sekitar satu meter, kalau diameter lubang sekitar 64 sentimeter."
"Posisi kerangka seperti orang jongkok, waktu saya angkat di bagian dada masih ada kulit kering, tapi belakang sudah tidak ada."
"Kuku masih ada, juga ditemukan anting-anting, di lubang juga ditemukan kaus putih," bebernya.
Keluarga dan Warga Tak Pernah Curiga
Meski dua tahun tak terlihat, namun keluarga dan warga sekitar tak pernah ada yang curiga soal keberadaan Fitriani.