News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahasiswa IAIN Gorontalo Meninggal saat Pengkaderan, Hasil Ekshumasi Ungkap Tak Ada Tanda Kekerasan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Bone Bolango melakukan ekshumasi (pembongkaran makam) Hasan Saputro Marjono, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo di Desa Duloniyonu, Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, Kamis (9/11/2023). Hasil ekshumasi terhadap jenazah Hasan Saputro Marjono, mahasiswa IAIN Gorontalo yang meninggal saat pengkaderan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Saat itu sang ayah menjelaskan bahwa adiknya telah meninggal dunia, dan Apriansyah disuruh mengecek ke rumah sakit untuk memastikan kebenaran dari informasi tersebut.

Polres Bone Bolango melakukan ekshumasi (pembongkaran makam) Hasan Saputro Marjono, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo di Desa Duloniyonu, Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, Kamis (9/11/2023). (TribunGorontalo.com/Agungpanto)

Informasi itu didapatkan sang ayah dari pihak panitia yang melaksanakan pengkaderan di Kabupaten Bone Bolango sejak Kamis (28/9/2023) hingga Minggu (1/10/2023).

"Saya disuruh pergi ke RS Aloei Saboe untuk memastikan langsung apakah betul itu jenazah dari adik kami," jelasnya saat ditemui TribunGorontalo.com di gedung SPKT Polda Gorontalo, Selasa (3/10/2023).

Apriansyah lalu bergegas menuju RS Aloei Saboe.

Setibanya di rumah sakit, ia mendapatkan penjelasan, bahwa adiknya itu telah meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit.

Keterangan dari pihak rumah sakit, bahwa jenazah adiknya itu tiba di rumah sakit sekira pukul 16.30 Wita sore hari yang diantar oleh panitia.

"Setelah saya sampai di rumah sakit, saya pun langsung memastikan. Ternyata benar, adik saya telah meninggal dunia dan terbaring di ruangan IGD," ujarnya.

Usai mengetahui adiknya telah meninggal, ia pun langsung mengonfirmasi ke dokter dan perawat yang berada di ruangan tersebut.

Konfirmasinya, untuk mengetahui penyebab kematian adik tercintanya tersebut. Namun begitu, dokter maupun perawat tak bisa menyimpulkan penyebabnya.

"Pihak rumah sakit tidak bisa menyimpulkan apa penyebab dari kematiannya. Sebab, korban telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit," imbuhnya.

Berdasarkan surat keterangan kematian dari rumah sakit, bahwa seorang mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Gorontalo itu dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.40 Wita.

Apriansyah pun menerangkan beberapa informasi yang ia dapatkan dari teman-teman korban dan pihak panitia penyelenggara pengkaderan.

Ia mendapatkan informasi, bahwa saat adiknya mengikuti hiking, yang memang salah satu rangkaian kegiatan dari pengkaderan tersebut, adiknya sempat mengeluh ke panitia karena sudah tak mampu melanjutkan giat hiking.

"Setelah melewati pos 1 dan 2, adik saya masih dalam keadaan baik. Namun setibanya di pos 3, adik saya mengeluh ke pihak panitia bahwa sedang mengalami pusing dan sebagainya," jelasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini