Ia sudah melihat posisi tubuh cucunya sudah berpindah dari tempat tidur.
"Posisinya terpental. Yang tadinya telentang menjadi tengkurap," kata Sugino.
Sementara itu, kakak korban, Fredi Dwi Ariyanto, menyebut insiden tersambar petir tidak pernah terjadi sebelumnya.
Terlihat ada bekas sambaran petir di dinding rumah.
"Saat saya lihat ke dalam, sambaran petir membekas berwarna putih. Alirannya merambat melalui kabel listrik menuju kasur tempat adik berbaring," ungkap Yogo.
"Baru pertama kali terjadi ada petir menyambar rumah di kampung saya," imbuhnya.
Baca juga: Sosok Tegar Dwi Prasetyo, Pemain U-13 yang Meninggal Tersambar Petir saat Tanding, Penyerang Andalan
Yogo dalam kesempatannya turut mengenang sosok adiknya itu.
Ia menyebut Galez merupakan anak yang baik sehingga memiliki banyak teman.
"Yang saya tahu, Galez nggak neko-neko, punya banyak teman. Temannya pun baik semua."
"Sepulang sekolah Galez membantu ibunya di rumah. Dia penurut dan tidak punya masalah apa-apa," tambah Yogo.
Galez sendiri diketahui masih duduk kelas VII SMPN 1 Bandar Sakti.
Selain belajar di kelas, ia juga aktif ikut ekstrakurikuler pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Bocah SMP di Lampung Tengah Tewas Tersambar Petir Saat Main Ponsel
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)