Ia pun menyinggung terkait rekaman video Egi yang membuktikan bocah 9 tahun itu sampai di garis finis kedua.
Agung menyebut berdasarkan rekaman kamera, terdapat dua orang yang menempati juara dua.
"Protes lewat rekaman kamera akhirnya kita akomodir sebagai referensi. Hasil terakhir dari pengulangan ini, maka punya kebijakan dan didukung catatan waktu, sehingga kita lahirkan juara duanya kembar. Itu keputusan terakhir," ungkap Agung, Kamis, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia pun menilai kasus yang tengah viral di media sosial itu akibat adanya human error.
Agung menilai, hal tersebut wajar terjadi mengingat dari 20 nomor yang diperlombakan, hanya ada satu yang terjadi human error.
Untuk itu, hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi pihaknya ke depannya.
"Nah jadi memang, kalau dilihat dari 20 nomor yang dilombakan. Yang punya potensi salah kan hanya satu nomor ini. Artinya kesalahan 5 persen itu ya wajar, human error," tambahnya.
"Ke depannya kita akan jadikan ini evaluasi. Kalau penambahan kamera itu harus patuhi aturan dari PB PRSI. Kalau saya senang teknologi digunakan untuk ke depan," tandasnya.
Egi Resmi Jadi Juara 2 Kembar, Sang Ayah Lega
Lebih lanjut, terkait hasil mediasi tersebut, Egi kini resmi ditetapkan sebagai juara dua kembar pada lomba renang Popkab Sleman 2023.
Orang tua Egi, Yanuar Gajaksahda, mengucap terima kasih atas mediasi yang dilakukan dan akhirnya menetapkan anaknya sebagai juara kedua seperti yang terlihat dalam rekaman di video amatir yang viral di media sosial.
"Terima kasih pada semua pihak, dari Dispora dan Pengkab Akuatik (PRSI) Sleman, Kapanewon Ngemplak."
"Alhamdulillah semua permasalahan kemarin sudah terakomodir. Membuat video kami jadi referensi dan jadi acuan yang akhirnya mendapat juara (2) kembar ini," ujarnya, Kamis, dikutip dari TribunJogja.com.
Yanuar mengatakan kini persoalan tersebut telah terselesaikan.
Ia menyebut titik permasalahan pada perlombaan anaknya itu telah dijelaskan secara gamblang.