TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 14 mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP) menjadi korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Mereka mendaki Gunung Marapi pada Jumat (1/12/2023) dan rencananya akan turun pada Minggu (3/12/2023), tepat di hari terjadi erupsi.
Direktur PNP, Surfa Yondri mengatakan 8 mahasiswa telah dievakuasi dengan rincian 2 orang meninggal dan 6 pendaki mengalami luka bakar.
"6 orang sedang dalam pencarian," bebernya, Selasa (5/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.
Baca juga: Cerita Pendaki saat Erupsi Gunung Marapi: Terjebak Hujan Batu dan Abu hingga Tak Kuat Lagi Berjalan
Identitas dua mahasiswa yang meninggal yakni Muhammad Alpikri dan Muhammad Teguh Amanda.
Mahasiswa yang selamat bernama Zhafirah Zahrim Febrina, Ahmad Firman, Muhamad Fadli, Rofid Al Hakim, Bima Pratama Nasra, dan Irvanda Mulya.
Surfa Yondri mengatakan Zhafirah Zahrim Febrina mengalami luka bakar dan saat ini dirawat di RSUP M Djamil Padang.
Kemudian, Ahmad Firman dirawat di RSAM Bukittinggi karena mengalami luka bakar 60 persen.
"Muhamad Fadli tengah dirawat di RSUD Padang Panjang, dan direncanakan operasi kaki hari ini," tuturnya.
Di RSUD Padang Panjang juga ada satu mahasiswa bernama Rofid Al Hakim yang mengalami memar dan luka bakar di kedua tangan.
Sedangkan Bima Pratama Nasra dan Irvanda Mulya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Baca juga: Pendaki Viral yang Kirim Video saat Gunung Marapi Erupsi Kini Berhasil Dievakuasi, Penuh Luka Bakar
Sebelumnya, Surfa Yondri menyatakan pihak kampus menerjunkan tim untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi.
Mahasiswa dari unit Mapala tersebut berangkat sejak Minggu (3/12/2023) malam didampingi oleh staf kampus.
"Pagi ini kami juga sudah memberangkatkan team kesehatan dari dan KSR (Korps Sukarelawan PMI) PNP sebanyak 10 orang dan staf pendamping dua orang," tandasnya.