TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Yohanis Bassang, Bupati Toraja Utara yang disebut mempermalukan Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty hingga akhirnya mengundurkan diri.
Diberitakan, Jeniaty Rike Ekawaty mundur dari jabatan Camat Rantepao.
Informasi yang dihimpun Tribuntoraja.com, Jeniaty mundur lantaran merasa dipermalukan Yohannis Bassang saat Apel Gabungan di Lapangan Bakti Rantepao, Senin (11/12/2023).
Dalam Apel tersebut, Yohanis Bassang disebut memarahi Jeniaty terkait persoalan payung.
Sebelumnya, seluruh ASN diminta untuk membeli payung seharga Rp100 ribu, guna pendanaan perayaan Natal Pemda Toraja Utara.
"Saat itu, pak Bupati mempertanyakan sudah sampai mana progres penjualan payung tersebut," kata JG, salah satu kepala seksi di jajaran Pemkab Toraja Utara, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Profil Jeniaty, Camat Rantepao yang Mundur Karena Diusir Bupati Toraja Utara Soal Penjualan Payung
Camat Rantepao lalu menghampiri bupati di atas panggung dengan maksud menjelaskan hal tersebut.
Di situlah, Ombas, sapaan Bupati, marah-marah dan mengusir Camat Rantepao.
Ombas juga disebut sempat berkata kasar ke Camat Rantepao.
"Tapi saya dengar kabar katanya Pak Bupati mengatakan dia tidak marah, hanya melarang Ibu Jeny mendekat karena podium dan sekitar podium itu sangat licin, banyak genangan air habis hujan," ucap JG.
Profil Yohanis Bassang
Yohanis Bassang merupakan Bupati Toraja Utara yang diusung oleh Partai Golkar.
Di Partai Golkar, Yohanis Bassang menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Toraja Utara.
Saat maju dalam Pilkada Toraja Utara, Yohanis Bassang berpasangan dengan Frederick Victor dari Partai Gerindra.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Toraja Utara, Yohanis Bassang lahir di Palangi, 25 Desember 1973.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Toraja Utara, ia pernah menjadi Wakil Bupati Mimika pada 2015-2019.
Sebelumnya, Yohanis Bassang merupakan seorang birokrat.
Baca juga: Kronologis Camat Rantepao Mengundurkan Diri Usai Dipermalukan Bupati Toraja Utara Saat Apel Gabungan
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan Mimika dan Kepala Badan Diklat Mimika.
Dari sisi pendidikan, Yohanis Bassang merupakan alumni dari Universitas Kristen Indonesia Paulus Ujung Pandang.
Setelah menyelesaikan S1, ia melanjudkan kuliah S2 di Universitas Cenderawasih.
Pernah Diperiksa KPK
Yohanis Bassang pernah diperiksa oleh KPK pada 18 Oktober 2022.
Kala itu, Yohanis Bassang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 di Mimika, Papua.
Yohanis Bassang diperiksa lantaran ia pernah menjadi Wakil Bupati Mimika periode 2014-2019.
Setelah diperiksa selama 12 jam, Yohanis Bassang mengaku tidak mengetahui kaitan dirinya diperiksa dalam kasus dugaan korupsi Gereja Kingmi Mile 32 yang menjerat Bupati nonaktif Mimika Eltinus Omaleng ini.
Ia hanya mengatakan pencanangan pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 dimulai pada tahun 2015.
"Enggak tahu sama sekali. Itu kan programnya itu mulai tahun 2015, tapi saya enggak tahu sama sekali. Saya tidak ditanya soal itu, hanya yang lain saja, masalah pilkada mana berapa pasang, berapa putaran, berapa kemenangan suaranya, sekitar itu doang," kata Yohanis yang menjalani pemeriksaan nyaris 12 jam.
Yohanis mengaku ditanya sebanyak 15 pertanyaan oleh tim penyidik KPK. Kata dia, tidak ada dokumen yang dikonfirmasi kepada dirinya oleh tim penyidik.
"Tidak ada, tidak ada dokumen satupun," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul Disuruh Jual Payung Sama Bupati Toraja Utara, Camat Rantepao Mundur dari Jabatannya
(Tribunnews.com/Daryono)