Dian dan bayinya harus tidur di tenda pengungsian yang dibangun BPBD Sumedang.
Dia mengatakan, untuk tidur di tempat terbuka, tak jadi soal baginya. Namun, soal lain bagi bayi.
"Kasihan ke anak. Udara dan anginnya beda kalau malam," katanya seraya menyebut semalam selimut bayi ditambah beberapa lapis. Dia berharap tak ada lagi gempa susulan.
Gempa bumi susulan dengan skala magnitudo kecil juga terus terjadi di Sumedang. Bahkan 30 menit sebelum pergantian tahun warga merasakan gempa susulan.
"Goyang deui duh (Bergoyang lagi)," kata Maman Koswara, warga Perumahan Buki Mekarjaya, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Jawa Barat.
Maman mengatakan dia sedang duduk memainkan ponsel ketika gempa terjadi.
"Getarannya sekitar 5 detik, Lagi duduk, dan langsung membangunkan istri dan anak, dan membawanya keluar rumah, warga lain pun sama berhamburan keluar rumah," katanya.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan gempa bumi Sumedang, Jawa Barat berdampak pada sejumlah kerusakan, dari mulai rumah sakit sampai terowongan Tol Cisumdawu.
Laporan visual yang sementara didapatkan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.
"Gempa bumi M4.8 ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding Cisumdawu Twin Tunnel atau Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola Tol Cisumdawu telah berada di lokasi untuk asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Atas keretakan itu dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," kata Abdul.
Gempa bumi turut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sumedang Selatan, Jawa Barat mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan dinding.
Gempa Kecil Tapi Harus Tetap Waspada
Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat telah meminta agar seluruh pasien dan petugas rumah sakit keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.
"Para pasien dan petugas dievakuasi sementara untuk jaga-jaga hingga semua dipastikan aman," jelas Pj. Sekda Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, meluruskan bahwa kabar yang beredar tentang adanya gempa bumi susulan yang lebih besar pada pukul 23.00 WIB adalah informasi yang tidak benar dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.