Di hadapan penyidik, pria 22 tahun tersebut mengakui perbuatannya.
"Ketika sampai di Polsek Singkil saya bilang telah menikam ayah saya," ungkap pelaku, Rabu, dikutip dari TribunManado.com.
Adipati Boham menyatakan kasus pembunuhan terjadi seusai korban menegur temannya yang merokok di dalam rumah.
Menurut pelaku, rasa dendam terhadap ayahnya sudah ada sejak kecil.
Baca juga: Tersangka Mutilasi di Malang Terancam Hukuman Mati, Suami Rencanakan Pembunuhan Istri
"Saya sering dipukul sejak kecil. Tadi malam saya dan teman diusir karena tak boleh merokok di dalam rumah," ucapnya.
Pelaku menambahkan korban juga sering memukul di depan teman-temannya sehingga rasa dendam muncul.
"Bukan cuma sekali saya diusir. Bahkan saya sering dimarahi dan dipukuli di depan teman-teman," lanjutnya.
Pelaku telah dibawa ke Polresta Manado untuk ditahan.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol May Diana Sitepu, membenarkan Adipati Boham telah ditahan dan menjalani sejumlah pemeriksaan.
Kompol May Diana mengatakan, pelaku berada di bawah pengaruh alkohol ketika menikam korban, namun sejak awal pelaku sudah punya dendam.
"Korban ini menegur teman anaknya yang sedang makan di dapur rumah."
"Ia meminta agar teman dari pelaku jangan merokok di dapur," tuturnya.
Baca juga: Motif Pembunuhan Kakek di Ponorogo saat Malam Tahun Baru, Pelaku dan Korban Berebut Tanah Sengketa
Pelaku dan korban sempat terlibat cekcok di dapur, bahkan pelaku sempat membentak ayahnya.
"Mereka berdua kemudian terlibat cekcok di dapur," bebernya.