Peluru yang menembus atap dan plafon rumahnya itu, mengenai paha kanan Naisa.
Ia pun harus menjalani operasi pengangkatan peluru di RS Bhayangkara.
Setelah peluru diangkat, Naisa menjalani perawatan dua hari terakhir.
Dan Naisa pun diberi obat untuk perawatan di rumahnya.
Sabtu lusa, lanjut Naisa dirinya diminta dokter untuk kembali melakukan kontrol atau check up di RS Bhayangkara.
Baca juga: Motif Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Kepala Desa jadi Tersangka Utama
Kronologi Kejadian
Minggu, 7 Januari 2024, sekira pukul 03.00 Wita, Naisa Daeng Asse tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Naisa yang tidur di samping sang suami M Tahir (64) mengeluhkan sakit pada paha kanannya.
Rasa sakit yang dirasakan warga Lorong 3, Jl AR Dg Ngunjung, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar itu, lain dari biasanya.
Naisa pun membangunkan sang suami, dari tidur pulasnya.
"Dia bilang tidak enak ini saya punya perasaan. Begitu saya angkat dia tidak bisa jalan, kayak ada yang terganjal," kata M Tahir ditemui tribun, Rabu (10/1/2024) sore.
"Saya bilang kenapa tidak bisa berdiri, bagaimana? Saya bangunkan anak-anak ini? Dia (Naisa) bilang janganmi, baik ji perasaanku," ucap Tahir lagi menirukan percakapannya dengan Naisa.
Baca juga: 3 Tersangka Kasus Penembakan Relawan Prabowo Ditangkap, Polda Jatim Masih Buru Tersangka Lain
Selang beberapa saat, darah kemudian keluar dari paha kanan Naisa.
Darah itu bercucur disertai rasa panas oleh Naisa, kata Tahir.
Melihat darah itu, Naisa dan Tahir mulai panik dan bertanya-tanya.