"Panas dia rasa, jadi sampai pukul 06.00 pagi, saya bangunkan saya punya anak, suruh lihat mamanya. Kenapa sampai pahanya berdarah, tidak tahu kenapa, jadi dia turun, saya juga bingung kenapa ini," ujarnya.
M Tahir yang saban hari berkerja sebagai penjual ikan di Pelabuhan Paotere Makassar, dibuat bingung.
Pikirannya baru curiga mengarah ke peluru nyasar setelah mengingat beberapa tayangan berita peluru nyasar di televisi.
"Pada saat duduk di kursi, setelah kejadian saya berpikir ada apa ini. Kebetulan kami biasa nonton berita, timbul pemikiran, jangan-jangan ini yang biasa dilihat di telivisi, peluru nyasar," ungkapnya.
Baca juga: Nenek di Makassar Terkena Peluru Nyasar, Baru Sadar saat Bangun Tidur, Rasakan Sakit di Paha
Takdir pun berdiri dari tempat duduknya dan memeriksa plafon rumah di atas tempat tidurnya.
Ia mendapati ada lubang sebesar jari kelingking di bagian plafon rumah.
Lubang itu, kata dia, tidak pernah ada semenjak rumahnya terbangun dan ditinggali hingga kini.
"Setelah itu saya berdiri dari kursi, saya lihat lobang, ini baru pertama, setelah bikin rumah tidak ada ini," ungkap Tahir sambil menunjukkan lobang yang dimaksud.
Terlebih saat kejadian, kata Tahir, dirinya tidak mendengar adanya keributan atau suara tembakan di sekitar lokasi.
"Tidak ada kejadian apa-apa kita dengar di sekitar sini itu malam," ucap Tahir.
Kecurigaan Tahir bahwa istrinya terkena peluru nyasar terbukti setelah tiba di UGD RS Ibnu Sina.
Baca juga: Detik-detik Nenek di Makassar Terkena Peluru Nyasar saat Tidur, Terasa Sakit di Bagian Kaki
Di rumah sakit, Naisa menjalani foto Rontgen dan mendapati proyektil peluru bersarang di paha kanannya.
"Diketahui bilang ada peluru setelah di rumah sakit. Setelah dirontgen Sudah ada foto jadi kita yakin," sebutnya.
Oleh pihak rumah sakit, proyektil peluru itu dapat dikeluarkan dengan jalan operasi.