"Warga harus menyeberangi sungai untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman, karena sampai saat ini belum ada akses jembatan yang di bangun menghubungkan jalur tersebut,"ucapnya.
Akibatnya, pada saat ada warga yang meninggal mereka terpaksa menyebrangi sungai meskipun dalam keadaan banjir.
"Kalau sungai banjir warga harus menggunakan rakit untuk menyebrang dan karena letak TPU kami di seberang sungai,"kata dia.
Pemerintah Pekon bersama masyarakat sebelumnya pernah mengajukan pembangunan jembatan untuk memudahkan akses masyarakat ketika ada yang meninggal.
Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada respon dari pihak Pemerintah daerah terkait usulan tersebut.
"Kami berharap Pemerintah daerah baik Kabupaten maupun Provinsi dapat memperhatikan nasib warga kami dengan membangunkan jembatan penghubung,"
"Kalau mau mengandalkan DD kami rasa tidak akan cukup," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Viral, Seberangkan Jenazah Pakai Ban Gegara Tak Ada Jembatan di Bengkunat