News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja 17 Tahun Tewas Tertembak, Kapolres Pelabuhan Belawan Minta Maaf, Janji Usut Tuntas Kasusnya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga RF (17), remaja yang tewas tertembak peluru diduga milik anggota Polres Pelabuhan Belawan.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga RF (17), remaja yang tewas tertembak peluru diduga milik anggota Polres Pelabuhan Belawan.

Sebelumnya, RF sempat kritis setelah kepalanya tertembak peluru nyasar saat polisi menghentikan tawuran di Jalan Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Selasa (16/1/2024).

RF akhirnya meninggal dunia keesokan harinya, Rabu (17/1/2023).

"Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin. Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi," ujar Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Ketua RT di Jakarta Utara Tertembak Saat Coba Halau Pencuri Sepeda Motor, 2 Peluru Jadi BuktiĀ 

Permintaan maaf tersebut disampaikan ke keluarga RF saat proses pemakaman di rumah duka, Jalan TM Pahlawan, Kelurahan Belawan, Kamis (18/1/2024).

AKBP Janton Silaban juga berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.

Pihaknya masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mengetahui penyebab kematian remaja itu.

"Keluarga korban telah menyerahkan semua penanganannya ke Polres Pelabuhan Belawan. Penyidik akan profesional dan transparan menangani meninggalnya RF," katanya.

Janton juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi hingga dapat memicu terjadinya aksi tawuran di Belawan.

"Saya harap masyarakat dapat menahan diri sehingga peristiwa tawuran tidak kembali terjadi. Sebab para pelaku tawuran di Belawan rata-rata berusia remaja, butuh peran semua pihak secara bersama-sama," imbaunya.

Janton juga belum merinci kronologis kejadian versi polisi.

Keluarga Lapor ke Propam Polda Sumut

Keluarga RF mengadukan peristiwa ini ke Propam Polda Sumut.

Laporan tersebut dilayangkan karena korban diduga kuat tewas akibat tertembak senjata api milik personel Polres Pelabuhan Belawan saat membubarkan tawuran di Kecamatan Medan Belawan, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Kasus Penembakan Tewaskan Remaja, Ibu Korban Sempat Bopong Jenazah karena Tak Terima Diautopsi

Kuasa hukum keluarga korban Helmax Alex Sebastian Tampubolon mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan siapa personel yang menembak.

Namun saat kejadian beberapa saksi melihat adanya personel Polisi mengendarai mobil patroli melintas dan terdengar suara letusan diduga senjata api.

Di saat bersamaan dengan letusan senjata api itulah korban roboh diduga ditembak.

"Karena memang kejadian itu singkat dan spontan, yang mana mungkin bisa dilihat pada saat itu ada mobil patroli polisi yang melintas dan diletuskanlah kalau gak salah suara tembakan dan pada saat itu juga korban terjatuh," kata Direktur LBH Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon, Kamis (18/1/2024) di Polda Sumut.

Ibu yang anaknya tewas ditembak membopong jasad anaknya keluar dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (17/1/2024). (HO/TribunMedan)

Diketahui, RF tewas tak sampai sehari setelah kejadian.

Ia menghembuskan napas terakhirnya di RS Pirngadi Medan pada Rabu (17/1/2024).

Dari hasil pemeriksaan medis di RS Pirngadi, korban diduga tewas akibat kepalanya tertembus peluru tajam dari arah belakang ke depan.

Korban pun diduga ditembak dari jarak dekat.

"Ya makanya itu dia tadi, kalau memang dari korbannya sendiri itu pelurunya masuk dari belakang kepala. Jadi kalau dilihat memang dari jarak dekat."

Baca juga: Ibu Hamil Tertembak Saat Polisi akan Menangkap Bandar Narkoba, Kapores Tanjabbar Minta Maaf

Atas kejadian ini pihak korban berharap Propam Polda Sumut mengusut dugaan penembakan yang dilakukan Polisi terhadap korban.

Mereka menyebut, jika benar Polisi yang menembak dengan dalih membubarkan tawuran maupun karena merasa diserang, tidak seharusnya ditembak langsung ke arah massa yang akhirnya menyebabkan korban jiwa.

"Harusnya kalau terjadi tawuran, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan."

Konologis Kejadian

Menurut Adel, kakak korban, kejadian penembakan ini terjadi di Jalan Makam Pahlawan, Lorong Kenangan, Kecamatan Medan Belawan, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Katanya, sebelumnya kejadian adiknya ini sempat meminta uang dan pergi meninggalkan rumah untuk membeli makanan.

"Dia baru minta duit Rp 3 ribu sama saya, mau beli nasi," kata Adel saat diwawancarai di Rumah Sakit Pirngadi Medan, tempat korban dirawat, Rabu (17/1/2024).

Ia menjelaskan, tidak lama setelah meninggalkan rumah tiba-tiba ada terdengar suara tembakan dan beberapa warga datang memberi kabar bahwa adiknya tertembak.

Kebetulan, pada saat kejadian sejumlah remaja sedang terlibat tawuran di sekitaran lokasi dan muncul satu unit mobil patroli polisi Polres Pelabuhan Belawan.

Adel menduga kuat, bahwa personel yang berada di dalam mobil patroli itu yang melakukan penembakan terhadap adiknya.

"Tiba-tiba warga datang, ngasih tahu bahwa adik saya di tembak sama polisi, rupanya di situ ada tawuran, jadi polisi polisi datang jalan langsung nembak. Tapi adik saya nggak ikut tawuran," ujarnya.

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan TribunMedan.com

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kapolres Pelabuhan Belawan Minta Maaf Terkait Peluru Nyasar yang Sebabkan Remaja di Medan Tewas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini