Hasil visum ada bukti bahwa perbuatan itu memang ada,"kata ketua lembaga perlindungan anak Sumatera Utara Jhon Hutajulu.
Dari analisis dan penjelasan yang didapat, waktu ketika korban berangkat dan tiba ke Balige sesuai jarak tempuh.
Sementara, pengakuan korban setibanya di Siantar, celananya berubah dari celana jeans menjadi celana legging dan ia merasa sakit di kemaluan.
Korban pun menduga sempat diberi minuman yang membuatnya tak sadarkan diri.
Lembaga perlindungan anak Sumatera Utara akan terus mengawal kasus ini sampai terungkap.
Sejauh ini mereka melihat proses penanganan yang dilakukan Polisi masih profesional dan berjalan semestinya.
"Kita akan membantu mencari kebenarannya bagaimana dan yang jelas korban sudah terjadi dan memang ada perbuatan.
Saya selaku Ketua LPA Sumatera utara mendukung langkah penyidikan, dan dari time line penanganan laporan ini sudah cukup bagus dan tidak mangkrak," katanya. (Cr25/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Polda Sumut Usut Laporan Remaja Ngaku Digilir 4 Pria di Dalam Mobil Saat Perjalanan Medan-Balige