Bahkan, saat itu Cahyadi segera mencari ke Sungai Cipager karena mengira video tersebut dilakukan secara langsung.
Namun, sayangnya, para pelaku tak berada di lokasi.
Dilanjutkan Endang, akibat penganiayaan itu, sang anak mengalami sejumlah luka memar.
"Saat itu, anak saya enggak nangis enggak apa, cuma memang kondisi badannya memar-memar, seperti yang ada di tangannya, terus di kepala seperti benjolan," ujarnya.
Ia pun menginginkan kesembuhan terhadap mental dan psikis anaknya yang masih duduk di kelas 7 SMP itu.
Penganiayaan yang menimpa sang anak itu membuatnya terpukul.
Ia berharap kasus bullying ini dapat memberikan efek jera bagi para pelaku.
"Dia enggak mau ngomong dari lama (3 bulan terakhir). Yang saya ingin sekarang, anak saya bisa sembuh total, baik mental maupun psikisnya," ucap Endang.
Pelaku Masih di Bawah Umur
Rupanya, seluruh pelaku bullying itu masih berusia di bawah 17 tahun.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo Seno, pihaknya sampai Kamis (7/3/2024) petang masih melakukan klarifikasi terhadap sejumlah saksi.
"Saat ini, sementara kita masih melakukan klarifikasi terhadap korban dan untuk saksi-saksi yang lain ada 6 saksi yang kita telah mintai keterangan," ujar Hario saat diwawancarai di Kantor PPA Polresta Cirebon, Kamis (7/3/2024), dikutip dari TribunCirebon.com.
Dari laporan korban, diperkirakan ada sekitar 9 orang pelaku yang melakukan penganiayaan.
Namun jumlah pastinya masih dalam proses penelusuran.
Meski begitu, ia memastikan rata-rata usia pelaku berkisar antara 10 sampai 16 tahun.