Ketiga tersangka mengikuti rekonstruksi adegan di Kota Cirebon, Jumat (8/3/2024).
Tiga tersangka terdiri dari Devara Putri Prananda dan kekasihnya, Didot Alfiansyah, serta eksekutor, M Reza.
Di dua lokasi berbeda, yakni halaman parkir Mako Polres Cirebon Kota dan sebuah kafe di Jalan Tentara Pelajar, rekonstruksi dilakukan dengan menarik perhatian.
Pantauan Tribun di lokasi menunjukkan, Devara dan Didot cenderung menundukkan kepala saat melakukan adegan, sementara Reza hanya terlibat dalam memberikan keterangan.
Baca juga: Asal Usul Devara Putri, Otak Pembunuhan Indriana Jadi Caleg DPR RI Hingga Sosoknya di Mata Tetangga
Di satu momen, Devara terlihat gemetar saat melakukan adegan duduk di kafe.
Selama rekonstruksi, ketiganya melakukan 8 adegan, mulai dari kedatangan di kafe hingga menelpon mobil derek.
Wadireskrimum Polda Jabar, AKBP Indra Hermawan menyebut, bahwa pembunuhan tersebut telah direncanakan.
Mulai dari perencanaan hingga merekrut pembunuh bayaran di Jakarta.
"Motif pembunuhan karena cinta segitiga, di mana saudara Didot memiliki hubungan dengan korban dan Devara menuntut agar korban dihilangkan jika masih ingin bersama," ujar Indra saat diwawancarai media selepas rekonstruksi, Jumat (8/3/2024).
Adapun dalam rekonstruksi tersebut, petugas dari Polda Jabar dibantu oleh para anggota kepolisian dari Satreskrim Polres Cirebon Kota, termasuk Kasat Reskrim, AKP Anggi Eko Prasetyo.
Polisi hadirkan derek
Di halaman parkir tersebut sejatinya menggambarkan adegan yang terjadi di Kabupaten Kuningan.
Sehingga, adegan dibuat seperti aslinya dengan menghadirkan mobil derek yang digunakan para tersangka saat mobilnya mogok di kawasan Kuningan.
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Indriana Dewi, Didot Ternyata Kerap Manfaatkan Harta Korban
Ada empat adegan yang dilakukan ketiga tersangka, dimulai dari tersangka Didot menelpon mobil derek, menaikkan mobil tersangka ke mobil derek hingga ketiganya berada di dalam mobil saat derek mengangkutnya.
Di lokasi kedua, di sebuah kafe di Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, rekonstruksi kembali dilanjutkan.