"Kami lihat mungkin karena dia lelah juga. Kalau sedih tidak lihat adanya kesedihan sebenarnya."
"Itu yang nanti perlu digali lebih dalam kenapa ekspresi itu tidak muncul," ungkap Novrian di Mapolres Bekasi Kota, Kamis.
Selain itu, Novrian juga tidak melihat ekspresi penyesalan dari SNF yang telah membunuh darah dagingnya sendiri.
"Dari ekspresi tidak, dari pernyataannya pun ini butuh pendalaman ya."
"Kayak misalkan dia menganggap bahwa anaknya masih ada, itu pun masih jadi pertanyaan," jelas dia.
Dijelaskan Novrian, SNF berkomunikasi dengan lancar dan menjelaskan secara runut.
Namun, perlu pendalaman psikologis.
"Komunikasi bisa, bahkan ada cerita yang runut, tapi ada juga cerita yang lompat-lompat gitu jadi memang perlu pendalaman psikologis," ucap dia.
Selain itu, pelaku juga mencuci pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa anaknya.
"Barang bukti hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur," kata Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Yuliati, Kamis, dilansir Kompas.com.
Sebagai informasi, terungkapnya kasus ini bermula saat seorang tamu datang ke rumah korban.
Tamu yang masih kerabat ayah korban itu tidak diperbolehkan masuk. Namun, ia terus memaksa.
Setelah masuk, dia terkejut melihat baju yang dikenakan ibu korban sudah bersimbah darah.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu Kandung Bunuh Anak Sendiri Saat Lagi Tidur di Bekasi, Diduga Ditusuk Pisau 20 Kali
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Abdi Ryanda Shakti, Wartakotalive.com/Ramadhan L Q, Kompas.com/Firda Janati)