"Pengennya orang sini milih ke situ (caleg PKS,-red) tapi orang sini ngga milih ke situ, akhirnya kecewa," ungkapnya.
Pada saat penyetopan dilakukan oleh si pemilik, menurut Satriah warga setempat hanya bisa pasrah.
Lantaran sumur bor tersebut milik pribadi yang bersangkutan, bukan milik pemerintah.
"Itu kan punya nya yah, kalo diminta diputus yah diputus," ungkapnya
Dengan adanya insiden tersebut, kata dia, kini warga Cisuru mengalami kesulitan air bersih.
"Sekarang kita susah ngambil air, yah harapannya dari pemerintah ada perhatiannya untuk kita, kalo bisa dibuatkan sumur bor biar kita ngga kesusahan air lagi," harapnya.
Saat dikonfirmasi, Pemilik Sumur Bor sekaligus caleg dari partai PKS, Sumedi Madasik membenarkan dirinya telah menyetop saluran air ke rumah warga Link. Cisuru.
Namun ia membantah penyetopan itu dilakukan secara sepihak, setelah gagal lolos di DPRD Cilegon.
Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya yang selama ini sudah ditanggungnya.
"Iya memang saya caleg, memang iya saya gagal, mungkin Allah belum restui dan meridhoi saya untuk mewakili masyarakat yang seutuhnya," ungkapnya.
Madasik memastikan dirinya merasa tidak seperti caleg lain yang melakukan dugaan politik uang untuk membeli suara rakyat.
Menurut dia, dengan memberikan bantuan penyaluran air yang selama ini dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Hal itu bisa dinilai oleh masyarakat, untuk bisa memilihnya pada Pemilu 2024.
Namun sayangnya, pada saat Pemilu dilaksanakan, warga menerima serangan fajar dari calon lain dan lebih memilih calon lain ketimbang dirinya.