Bahkan pada 18 Februari 2024 lalu, diakui Madasik, dirinya juga telah mengundang tokoh masyarakat setempat.
Hal itu dilakukan untuk bersama-sama mencari solusi, agar biaya listrik dan perawatan mesin ditanggung warga.
Sehingga Madasik menawarkan agar biaya pengambilan air dari salurannya dinaikan dari sebelumnya Rp 10 ribu perkubik.
"Saya berharap naik, supaya bisa menutupi kebutuhan biaya listriknya, ternyata sampai detik ini belum ada solusi," ungkapnya.
Madasik menegaskan bahwa sampai saat ini, dirinya tidak memutus sambungan air.
Penyetopan ini, kata dia, hanya dilakukan sementara sampai ada solusi terbaik.
"Saat itu saya bilang air sementara saya tutup, bukan saya putus hanya saya tutup sementara, karena tujuannya supaya ada solusi yang terbaik buat saya pribadi dan ada solusi yang terbaik buat masyarakat," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Ulah Caleg Gagal di Cilegon Banten: Tutup Sumur Bor hingga Sebabkan Warga Kesulitan Air