News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bukan WNA, Pria yang Meninggal di Gunung Agung Bali Ternyata Warga Semarang, Evakuasinya Terkendala

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto seorang pria ditemukan meninggal dunia di Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa 12 Maret 2024 siang (kiri) dan proses evakuasi (kanan).

TRIBUNNEWS.COM – Sempat beredar kabar seorang Warga Negara Asing (WNA) ditemukan meninggal dunia di Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa, 12 Maret 2024 siang.

Kabar ini bahkan beredar luas di media sosial.

Dalam informasi yang tersebar di medsos, korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan mengenakan pakaian warna hitam, celana panjang dan sepatu, serta mengendong tas.

Posisi jenazah menelungkup dengan kepala mengarah ke atas, dan kaki ke bawah.

Namun, baru-baru ini terungkap jenazah yang ditemukan di Puncak Gunung Agung itu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Pria tersebut bernama Alexander Bimo Haryo Tejo.

Rupanya, Alexander merupakan pria kelahiran DI Yogyakarta dan tinggal di Jalan Raya Kumudasmoro Utara, Desa Bongsari, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, Rabu (13/3/2024).

"Identitas atas nama Alexander Bimo Haryotedjo, usia 60 tahun, wiraswasta, asal kelahiran DI Yogyakarta, alamat domisili Desa Bongsari, Semarang Barat," ungkap Nyoman Sidakarya, dikutip dari Tribun-Bali.com.

Meski identitas korban telah terungkap, namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait barang bawaan Alexader.

Sebab, pihaknya masih fokus ke proses evakuasi.

"Info detail belum ada terkait barang-barang apa saja yang ditemukan, tim fokus dulu mengevakuasi korban," ucapnya.

Baca juga: Viral Pendaki Temukan WNA Meninggal di Puncak Gunung Agung Bali, Disebut Naik Tanpa Pemandu

Proses Evakuasi Korban Berjalan Sulit

Koordinator Pencarian dan Pertolongan (SAR) kabupaten Karangasem, I Gusti  Ngurah Eka Widnyana, mengatakan proses evakuasi korban disebut cukup sulit.

Kendala ini disebabkan oleh cuaca serta medan yang terjal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini