News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Tewas Dihajar Warga saat Kepergok Mencuri Tabung Elpiji

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dikeroyok - Seorang pria tewas dihajar warga saat tertangkap basah mencuri tabung elpiji. Peristiwa ini terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Pelaku mencuri tabung gas dengan cara menjebol dinding warung yang terbuat dari anyaman bambu itu.

"Warung nasi itu dijebol belakangnya (dinding anyaman bambu). Padahal yang punya warung itu orangnya sudah tua. Karena aksinya sering, makanya warga geram," ujarnya.

Saat ketahuan melakukan pencurian, lanjut LA, pelaku langsung diadang warga. Bahkan langsung dihajar oleh 20 hingga 30 orang yang mengadang.

"Korbannya (terduga pelaku maling) umurnya sekitar 45 tahun. Saat itu memang jadi amukan warga, ada sekitar 20-30 orang. Kejadiannya sekitar pukul 3 dini hari, tiga hari dari sekarang. Sekitar Jumat dini hari," tuturnya.

Informasinya, pelaku merupakan Warga Kecamatan Jelbuk, Jember, lalu menetap di daerah Jember Kota.

"Terus menikah sama orang sini. Kalau namanya tidak tahu. Waktu itu yang saya tahu, sudah luka parah dan tewas. Kemudian jasadnya dibawa polisi, mungkin ke kamar jenazah," imbuhnya.

Sementara, Kapolsek Sumbersari Kompol Sugeng Priyanto belum memberikan konfirmasi soal video viral tersebut.

Saat dihubungi melalui sambungan telepon tidak direspons, bahkan pesan singkat via WhatsApp juga tak ada balasan.

Namun Kasat Reskrim Polres Jember AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz membenarkan kejadian tersebut.

Kata dia, pria yang dihajar oleh warga tersebut merupakan maling tabung gas elpiji.

"Kami akan berkoordinasi dengan Polsek Sumbersari. Lebih lanjut nanti masih didalami," ujarnya saat dikonfirmasi lewat telepon.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Maling Tabung Gas Elpiji di Jember Tewas Dihajar Puluhan Orang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini