Diketahui, rekonstruksi itu digelar dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran awal mula pembakaran dan titik awal api mulai dinyalakan.
Sebelumnya Iptu Juherdi mengatakan, peristiwa pembakaran kantor TNBBS itu dikarenakan adanya oknum provokator dan hanya segelintir orang saja yang melakukan.
"Karena dari awal kita tekankan, masyarakat Suoh dan BNS merupakan masyarakat yang cinta damai, sehingga kita bertanya-tanya kenapa kejadian kemarin bisa terjadi,” jelasnya.
“Kita masih selidiki terkait dugaan adanya oknum provokator, karena bukan seperti ini masyarakat Suoh yang kita tau,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang pihaknya dapat, ratusan masyarakat Suoh itu awalnya hanya ingin melihat korban di Puskesmas.
Mereka ingin mengetahui keadaan korban dan cerita korban yang bisa selamat dari serangan harimau tersebut.
“Karena ini kan merupakan cerita yang bagus dan hebat karena korban bisa selamat, sehingga mereka berbondong-bondong datang ke puskes,” tutur dia.
“Tapi tidak tau kenapa mereka malah ke kantor PPA TNBBS Suoh, bisa kita lihat juga yang merusak dan melakukan pembakaran itu hanya segelintir orang,” terusnya.
Sedangkan ratusan masyarakat yang lain hanya menonton bahkan ada yang melarang. Namun pembakaran kantor tersebut tetap terjadi.
Sehingga pihaknya meyakini adanya beberapa oknum provokator yang mendalangi pengrusakan dan pembakaran kantor tersebut.
“Ya harapannya masyarakat ini hanya segelintir orang yang melakukan kesalahan dan bisa memberikan dukungan terhadap kami,” ucapnya.
“Semoga kami bisa mengetahui kenapa ini bisa terjadi pengrusakan dan pembakaran. Karena yang kita ketahui masyarakat Suoh masyarakat yang cinta damai,” pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Polres Lampung Barat Tetapkan 5 Tersangka Pembakaran Kantor TNBBS