Seorang pemudik asal Bintaro, Eko Frima mengatakan kemacetan terjadi karena kerusakan jalan yang belum ditangani, sementara volume kendaraan pemudik terus meningkat.
"Iya ini nggak gerak udah dari jam 3 sore, sampai sekarang" kata Eko yang akan menuju Dharmasraya, Sumatera Barat, saat dikonfirmasi.
Baca juga: Puncak Arus Mudik, 26.777 Penumpang Kereta Jarak Jauh Akan Berangkat dari Stasiun Pasar Senen
"Lebih dari 12 kilometer, kemungkinan akan tambah panjang karena nggak terlihat ada aparat, enggak tahu kalau di depan," ujarnya.
Eko menambahkan para pengemudi masih menunggu giliran melintas terlebih dahulu dikarenakan akses yang terbatas, sambil menunggu petugas yang datang.
Sementara itu, Heri, pemudik dari Cilegon yang hendak pergi ke Sumatera Barat juga mengaku telah terjebak selama 2,5 jam. Menurutnya, kendaraan dapat bergerak sama sekali.
"Ini dari sebelum ashar tadi ya, dari jam berapa itu, dari jam setengah 4, sampai sekarang jam 6, berarti dua jam setengah, ya. Enggak bisa ngapa-ngapain," katanya.
Heri dan keluarganya terpaksa berbuka puasa di tengah kemacetan karena belum tampak ada penanganan dari aparat.
"Belum kayaknya (penanganan aparat), soalnya solusinya belum ada ketemu ini kan, berbuka di jalan saja lah, kita nikmati saja," ujarnya
Polres Banyuasin mengungkapkan bahwa kemacetan arus mudik yang terjadi di Jalan Lintas Betung Banyuasin penyebabnya karena pengendara saling serobot.
"Pihak kepolisian hanya bisa mengurai kemacetan karena tidak ada jalur alternatif di wilayah itu dan para pengendara yang terjebak kemacetan diminta bersabar," kata Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra dikonfirmasi, Jumat (5/4) malam.
Ia menambahkan, untuk mengurai kemacetan di Betung cuma bisa dilakukan pihak kepolisian secara perlahan mengurainya untuk mengatasi kemacetan tersebut. Pengendara diminta bersabar karena belum ada jalur alternatif di wilayah Betung.
Baca juga: Di Usia Berapa Anak Aman Diajak Ikut Perjalanan Mudik? Begini Pendapat Dokter
Kemudian lebar jalan hanya 6,8 meter dan kendaraan saling menyerobot bahkan menyebabkan empat hingga lima tumpukan alur kendaraan sehingga dititik jalanan yang kurang lebar terjadi penumpukan kendaraan.
Untuk penindakan terhadap pengendara yang menyerobot tidak dilakukan karena menurutnya, tidak pas di saat penguraian namun kepolisian melakukan penindakan hanya akan membuat kendaraan semakin menumpuk.
Sementara untuk alternatif tol Musi landas menuju Betung belum dibuka karena saat ini situasi masih lengang di wilayah itu baru akan dibuka apabila terjadi penumpukan sebagai alternatif lalu lintas.