Terpisah, Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten, Anzar Kusnandar mengatakan, sebelumnya korban sempat mengikuti rangkaian seleksi Paskibra secara maraton sejak Rabu (17/4/2024).
Kemudian dilanjutkan pada Kamis (18/4/2024) dan menginap di GOR Palabuhanratu sampai Jumat pagi tadi, untuk seleksi pelatihan baris berbaris (PBB) dan tes fisik Kesamaptaan.
Usai lari selama 12 menit, 7 putaran selesai di Lapang Cangehgar, tiba-tiba saja Kayla jatuh pingsan di lintasan lari saat akan istirahat.
"Pada pukul 17.15 WIB kita mulai, beliau (korban) masuk sesi pertama lari selama 12 menit sebanyak 7 putaran dengan jarak tempuh 2 kilometer," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, di rumah duka.
Baca juga: Detik-detik Siswi SMAN Meninggal saat Seleksi Paskibraka Tingkat Sukabumi, Korban Sempat Kejang
"Setelah lari untuk pendinginan mau istirahat itu sempat berhenti dan diam langsung pingsan, masih jalan (lintasan lari)," ucap Anzar.
Pasca pingsan, Kayla langsung mendapatkan penanganan pertama dan langsung dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu.
"Kita bawa ke tribun untuk penanganan pertama. Ternyata kejang-kejang dan mengeluarkan busa, mata mulai berbalik, dan nadi sulit diraba," jelas Anzar.
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibraka, Pingsan dan Kejang usai Lari 12 Menit
Detik-detik Siswi di Sukabumi Jabar Meninggal saat Seleksi Paskibraka, Pingsan & Kejang Setelah Lari
Pada saat diperiksa di rumah sakit oleh dokter dengan diagnostik fungsi jantung atau elektrokardiografi (EKG), kondisi Kayla sudah melemah.
"Langsung kita bawa ke RSUD Palabuhanratu dan diperiksa sudah meninggal. Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya udara atau oksigen ke otak, sehingga akhirnya ke jantung," ucap Anzar.
Keluarga berduka
Keluarga Kayla tak kuat menahan tangis saat kedatangan jenazah korban di rumah duka.
Tepatnya, di Jalan Cibentang RT 0 RW 05, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya itu, pihak guru SMAN 1 Cisaat dan teman-teman satu angkatan Kayla juga tidak kuasa menahan tangis.
Jajat Sudrajat (58) selaku paman korban, mengatakan, dirinya mendapat kabar Kayla meninggal dunia sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung menuju rumahnya.
"Saat itu ibunya udah dipanggil ke SMA, setelah saya susul ke SMA ibunya udah berangkat ke Palabuhan," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Lengkap Kebakaran Toko Pigura di Mampang: Ada Suara Ledakan dan Teriakan, 7 Orang Tewas