Perancang Pakis Hills dan patung raksasa Dewi Kencana, Doddy Priyatno angkat bicara terkait karya yang dibuatnya.
Doddy menegaskan, patung raksasa Dewi Kencana dibuat tanpa asosiasi dengan unsur agama atau budaya yang menyimpang dari adat Sunda.
Doddy mengatakan, patung raksasa Dewi Kencana yang dibuat itu merupakan hasil kolaborasi antara dirinya dan seniman asal Gianyar, Bali, yaitu Dalem Ramadi.
"Saya menciptakan sesuatu jangan sampai menyimpang juga dari adat-adat lokal, kebetulan saya sama teman yang dari Bali dia memang pengrajin bambu.
Kebetulan konsep ini pas karena ecopark inikan berhubungan dengan lingkungan, yang ramah lingkungan," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Kamis (25/4/2024).
Doddy menjelaskan bahwa patung tersebut tidak permanen dan memiliki filosofi yang mendalam, mengacu pada namanya Dewi yang bermakna 'perempuan cantik dan agung' dalam bahasa Sansekerta serta Kencana yang berarti 'emas' sebagai simbol kekayaan alam murni, seperti kemuliaan, kemakmuran, dan kemegahan.
"Jadi kita buat patunglah dari bahan yang terbuat dari ramah lingkungan, bukan yang sifatnya permanen.
Tapi ya menciptakan sesuatu ini juga kita berusaha supaya ada filosofinya juga, nggak menyimpang. Makanya kita tidak ada yang berhubungan dengan politik, apalagi agaisme itu tidak ada hubungannya sama sekali.
Jadi ini bukan hanya bikin patung, berdiri dan kita buatkan juga filosofinya, jadi emang patungnya ini filosofinya juga berhubungan dengan alam. Semua berhubungan dengan alam," jelasnya.
Doddy juga mengungkapkan bahwa tujuan pembuatan patung tersebut adalah untuk menarik minat wisatawan agar terus berkunjung ke Puncak Bogor.
"Puncak ini kan jalur pariwisata dan saya sebagai seniman, putra daerah ingin berkarya mengekspresikan tapi untuk menarik semua wisatawan itu bukan hanya lokal, karena kita itu semua keterbatasan turis paling timur tengah, jadi saya harus berbuat sesuatu agar dapat menarik semua wisatawan tanah air jadi bukan hanya lokal dan arab tapi semua," katanya.
Patung Dewi Kencana di Pakis Hills Puncak Bogor menggunakan empat atribut dengan makna yang berbeda:
1. Mahkota, melambangkan kekuasaan, legitimasi, keabadian, kejayaan, dan kemakmuran.
2. Pucuk teh, sebagai simbol memuliakan dan kesuburan perkebunan teh di wilayah Puncak Bogor.
3. Kendi air, dimaknai sebagai harapan dan sumber kehidupan, dalam filosofi Jawa.
4. Atribut yang dikenakan pada patung Dewi Kencana ini dengan motif yang terinspirasi dari banyaknya pohon pakis di tempat ini yang distilasi menjadi sebuah bentuk ornamen yang sangat unik.