Sayangnya, klinik itu tutup pada tahun baru, sehingga mereka memilih periksa ke rumah sakit lain.
Saat diperiksa, Nira terindikasi mengalami radang tenggorokan setelah cabut gigi.
Karena kondisi yang tak kunjung membaik, mereka kemudian berobat ke dokter langganan keluarga.
Dokter kemudian menyarankan Nira opname di rumah sakit.
Pembengkakan itu pun mulai menyusut setelah sehari perawatan. Namun, istrinya justru mengalami sesak napas.
"Dokter curiga infeksi sudah menjalar makanya saya disuruh rujuk ke rumah sakit besar biar cepat ada penanganan, dan alhasil kami ke RS di Solo," lanjutnya.
Baca juga: Seorang Pasien Meninggal Dunia usai Cabut Gigi di RSHS Bandung, Keluarga Sempat Layangkan Protes
Davin melanjutkan, dokter di rumah sakit tersebut menyatakan infeksi pada mulut Nira sudah menyebar ke tenggorokan dan saluran pernapasan.
Karena kondisi ini, istrinya harus menjalani operasi pada bagian leher dan torakotomi atau dinding dada.
Nahas, operasi yang dilakukan tidak mampu menyelamatkan nyawa Nira. Istri Davin itu menghembuskan napas terakhir pada 27 April 2024.
"Anehnya, saya minta pertanggungjawaban ke klinik, si dokter tidak menanggapi hal tersebut," katanya.
Jawaban Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Ngawi dr Yudono mengaku sudah memanggil pihak pihak terkait terkait kasus tersebut.
“Secara kronologi butuh beberapa informasi. Memang betul, pasien tersebut ditangani oleh inisial Dokter Gigi SW. Tapi itu masih belum lengkap karena belum menyampaikan secara detail,” ujar dr Yudono, Kamis (9/5/2024)
Dirinya menambahkan, bukan hanya Dokter Gigi SW yang memeriksa korban. Mengingat, korban beberapa kali pindah dari satu rumah sakit, ke rumah sakit lain.
Baca juga: Kejamnya Ibu di Surabaya, Siram Anak dengan Air Panas hingga Cabut Gigi Korban, Ini Pengakuannya
“Karena berikutnya ada beberapa dokter yang menangani juga, dokter umum, termasuk di Rumah Sakit Dr Oen, disana dirawat sekian lama. Maka dari itu kami harus mendapatkan informasi yang lengkap,” jelasnya.
Yodono mengatakan Dinkeas juga memanggil dokter gigi dari organisasi profesi PDGI Kabupaten Ngawi demi mendapat keterangan yang tidak sepotong-potong.