Dugaan ini dikuatkan saksi yang sempat melihat RAP menindih tubuh MAK.
"Dugaan kami, korban dicekik sambil ditindih oleh terduga pelaku. Ada bantal juga sebagai alat bantu," ungkap Kasiyanto.
Jenazah MAK dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Rencananya polisi akan melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Baca juga: IRT di Garut Tewas Dibunuh Orang Dekat, Anak Korban Minta Foto Tragedi Pembunuhan Tidak Disebarkan
Polisi mengamankan sebuah sofa dan bantal sebagai barang bukti.
Sementara RAP diamankan di Mapolsek Rejotangan.
"Terduga pelaku tidak melakukan perlawanan. Secara baik-baik kami amankan," pungkas Kasiyanto.
Sementara RAP diamankan di ruang tahanan.sebelum dimintai keterangan.
Selama di ruang tahanan, RAP meracau tak karuan.
Saat ditanya, jawabannya banyak seperti orang yang sedang halusinasi.
Dokter Forensik dari RS Bhayangkara Kediri, dr Tutik Purwati telah tiba di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Baca juga: Motif Pembunuhan Wanita Dalam Karung di Cirebon, Diiming-imingi WiFi, Dirudapaksa saat Pingsan
Dokter Tutik melakukan autopsi terhadap jenazah MAK (3), balita laki-laki yang diduga dibunuh oleh ayah kandungnya, RAP (29).
Bocah nahas ini meninggal dunia dengan kondisi kekurangan oksigen.
Tubuhnya membiru dan ditemukan di sofa ruang tengah rumah orang tuanya, di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Minggu (12/5/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.