"Ya, kami sedang menyiapkan edaran menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur (Jabar). Saat ini sedang kita susun edaran yang versi Kabupaten Bekasi," katanya pada Selasa (14/5/2024) dikutip dari laman Pemkab Bekasi.
Namun, Dani menegaskan bahwa pihaknya melarang study tour digelar di luar Kabupaten Bekasi.
Kendati demikian, sambungnya, jika ada sekolah yang sudah merencanakan study tour sejak jauh hari dan digelar di luar Kabupaten Bekasi, maka harus melapor ke Dinas Perhubungan dan memperoleh rekomendasi.
"Harus ada rekomendasi dari Dishub, untuk kendaraan yang akan digunakannya agar betul-betul laik jalan, ijin operasionalnya, juga ketentuan lain, baik kesehatan sopir dan crew-nya. Kalau ada yang memaksa dan tidak ada rekomendasi dari Dishub, kita akan berikan sanksi sekolahnya," tegasnya.
Wali Kota Tangsel Minta Sekolah Tunda Study Tour
Berbeda dengan Bekasi dan Depok, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie meminta agar pihak sekolah menunda kegiatan study tour ke luar daerah pasca kecelakaan bus di Subang.
"Saya prihatin dan berduka cita ataws insiden itu. Lebih baik ditunda dulu deh ya (study tour ke luar daerah), kita utamakan sisi keselamatan siswa dulu," ujar Benyamin, Selasa (14/5/2024) dikutip dari Kompas.com.
Benyamin mengatakan study tour ke luar daerah bisa diganti dengan kegiatan edukasi lainnya yang bermanfaat bagi siswa.
Baca juga: Mesin Bus Kecelakaan Maut di Subang Pernah Terbakar di Tol Cipularang, Terjadi Akhir April 2024
Dia pun meminta kegiatan tersebut digelar di lingkungan sekolah.
“Kan masih bisa dilaksanakan di lingkungan sekolah, gelar event seni musik atau event positif lainnya,” ujar Benyamin.
Di sisi lain, Benyamin bakal mencabut izin operasi Perusahaan Otobus (PO) jika masa berlaku uji KIR pada armadanya kedapat telah habis.
Dia mengatakan pihaknya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bakal melakukan operasi secara acak di jalan raya hingga ke dalam PO.
“Penindakannya bentuk penilangan, dan tidak bisa beroperasi sebelum pengujian kendaraan bermotornya berlaku dan sudah layak jalan,” ungkap Benyamin.
Benyamin menjelaskan, operasi ini untuk memangkas angka kecelakaan akibat teknis kendaraan dan kelalaian dari pengemudi.
Apalagi, ujar Benyamin, sudah banyak warga Tangerang Selatan yang menjadi korban kecelakaan.
“Saya enggak mau kejadian ini berulang, seperti kasus kecelakaan maut di Tanjakan Emen 2018 lalu yang menelan puluhan warga Pisangan Ciputat Timur, meninggal dunia,” ujar Benyamin.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)