"Kami masih mendalami motifnya, adapun sementara dari pengakuan tersangka R bahwasanya dia kesal terhadap ibunya, tapi masih kita dalami apa motifnya sebenarnya," jelasnya.
Ali menyebut, pengakuan pelaku soal keinginan membeli motor yang tak dikabulkan ibunya tersebut merupakan pengakuan lama.
"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada, cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami, kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor nggk ada, itu tidak ada," kata Ali Jupri.
Kronologi Penemuan Jasad
Pahrudin adalah orang pertama yang mendapatkan informasi pelaku membunuh ibunya sendiri. Pelaku juga meminta Pahrudin untuk membunuhnya.
Saat itu, waktu menunjukkan sekira pukul 04.00 WIB.
"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, 'a tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya,' gitu ke saya, itu doang," ujar Pahrudin di lokasi.
Mendengar hal tersebut dari mulut pelaku, sontak Pahrudin pun kaget dan langsung mendatangi ketua RT setempat.
Baca juga: Tampang Pemuda di Sukabumi Habisi Ibunya Diduga Karena Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Ini Kata Polisi
Ia juga mengumpulkan warga yang kemudian mendatangi rumah korban.
"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologinya)," ucap Pahrudin.
Warga pun lantas melaporkan hal tersebut ke polisi.
Saat diamankan, pelaku tampak seperti orang kebingunan dan pasrah saat diamankan polisi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gelagat Tak Wajar Rahmat Setelah Bunuh Ibunya, Ditinggal Tidur sampai Pagi, Baju Masih Bercak Darah
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, M Rizal Jalaludin)