"Saya sebagai masyarakat, saya merasa sedih, sedih kali memang, tapi kalau memang prosedurnya berjalannya begini, yauda tinggal jalani. Kalau saya dipanggil pihak kepolisian ya saya akan menerangkan sebenar-benarnya," ujarnya.
Kesaksian Juru Parkir
Seorang juru parkir di Jalan Gajah Mada Medan berinisial RA menjadi saksi percekcokan petugas Dishub Medan dengan pedagang tersebut.
RA menceritakan, dirinya yang disuruh petugas Dinas Perhubungan Medan berinisial JC meminta martabak gratis kepada pedagang kaki lima tersebut pada Senin 13 Mei lalu.
Awalnya, ia dipanggil petugas Dishub dan disuruh pesan martabak.
Baca juga: Kisah Penjual Martabak di Banyuwangi Beli Rumah Pakai Uang Koin, Awalnya Rajin Menabung di Galon
"Aku juga posisinya yang di situ, disuruh sama dishub. Minta martabak katanya,"kata RA menirukan perintah petugas Dishub, Rabu (15/5/2024) dikutip dari TribunMedan.com.
RA langsung mendatangi pedagang martabak yang berjualan di trotoar dan memesan satu loyang jenis martabak manis Bangka.
Setelah dipesan, RA balik lagi bekerja sebagai jukir.
Kemudian, petugas Dishub menyatakan,dirinya memesan martabak, namun tak punya uang.
Secara tidak langsung ia mau martabak gratis, tanpa membayar.
"Abis tu kami ga ada uang katanya, bilang gratis," tirunya.
Mendengar permintaan gratis dari anak buah Kadishub Medan, juru parkir tadi kembali ke pedagang dan menyampaikan pesanan yang dipesan tadi gratis.
Baca juga: Aksi Bang Jago Palak dan Ancam Sopir Truk di Jakbar: Nih Muka Gua!
Kemudian pedagang martabak langsung menolak permintaan gratis petugas Dishub tadi.
"Datang la aku ke tempat ibu itu, gratis katanya buk. Gak mau kalau gratis, minta berarti kata ibu,"ceritanya.
Sosok Julianto Chandra Anggota Dishub Medan Bantah Minta Martabak Gratis ke Pedagang.
Berselang 15 menit, mobil pedagang martabak ditempeli kertas dilarang berjualan oleh petugas Dishub.
Karena mobilnya ditempeli kertas usai menolak memberi martabak gratis ke petugas, ia pun protes.
"Gak senang acik (paman) itu Kenapa siap enggak dikasih martabak. Dari tadi dishub berdiri di situ kenapa enggak ada kertas tilangan," ujarnya. (Kompas.com/Tribun Medan)