Air mata Iptu Rudiana tumpah juga.
Selama 8 tahun tidak diam, dirinya bekerja sama dengan Reskrim untuk mencari tiga pelaku pembunuhan anaknya yang masih buron.
"Saya tidak diam, saya terus berupaya dan terus bekerjasama dengan reskrim. Terbukti beberapa kita amankan dan sisanya kami perjuangkan,"
"Untuk dilakukan pengungkapan," imbuhnya.
Dengan suara terbata-bata menahan sesak di dada, Iptu Rudiana meminta doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar kasus pembunuhan anaknya bisa terungkap.
"Saya mohon doa orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya segera bisa terungkap," ujar Iptu Rudiana.
Selama 8 tahun ini sudah bersabar menghadapi asumsi-asumsi miring dari masyarakat.
"Saya mohon untuk warga Indonesia jangan berasumsi, dan mengeluarkan pernyataan yang membuat kami lebih sakit," ucap Iptu Rudiana.
"Kami cukup yang mengalaminya selama 8 tahun saya berupaya untuk sabar.
"Saya mohon seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang, dan supaya pelakunya bisa terungkap," imbuhnya.
Untuk diketahui, kasus kebrutalan geng motor di Cirebon delapan tahun silam yang telah menewaskan Vina dan Eki kembali viral usai tayangnya film "Vina: Sebelum 7 Hari".
Kasus naas yang menimpa Vina dan Eki itu terjadi di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016.
Selepas membunuh korban, geng motor tersebut merekayasa kematian korban seolah-olah Vina dan pacarnya tewas karena kecelakaan.
Kala itu, polisi menangkap sebanyak 11 orang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki.