News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pj Gubernur Kaltim Kunjungi Korban Banjir Mahakam Hulu, Fokus ke Pangan dan Aliran Listrik

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penanganan musibah banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) menjadi perhatian serius Pemprov Kaltim.

Banjir di Mahulu hampir setiap tahun terjadi. Namun tahun ini diakui yang terbesar. Penyebabnya curah hujan yang sangat tinggi.

“Kita perlu menyiapkan early warning system, sehingga bisa mendekteksi pergerakan air dari Long Apari,” kata Akmal.
Jika deteksi dini bisa dilakukan, maka masyarakat bisa menyelamatkan aset-aset yang ada di daerah yang berpotensi terdampak.

“Karena kita tidak bisa melawan alam,” tegasnya lagi.

Selain early warning system, lanjut Akmal, juga perlu dibuat sistem penanganan bencana terpadu untuk Kabupaten Mahakam Ulu.

Sekaligus juga untuk kabupaten/kota lainnya di Kaltim guna memudahkan pencegahan dan penanganan baik sebelum maupun saat terjadi bencana di daerah.

Perlu dipersiapkan alur evakuasi warga jika terjadi bencana. Yakni penyiapan titik evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dan memperkuat akses warga yang akan dievakuasi.

“Kita menyiapkan sebaik mungkin jalur evakuasi, karena mayoritas warga tinggal di kawasan pinggiran sungai,” tandasnya.

Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini menegaskan, meskipun banjir yang terjadi di Mahulu merupakan siklus tahunan, tidak boleh satu pun warga yang menderita karena bencana banjir seperti ini.

“Tugas pemerintah adalah memastikan warga itu aman. Early warning system adalah sebuah keniscayaan. Kami, Pemprov Kaltim bersama TNI, Polri, Basarnas dan pemangku kepentingan terkait lainnya akan mengorkestrasi langkah-langkah penanganan pascabanjir di Mahulu, agar masyarakat bisa segera melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya,” pungkas Akmal Malik.

Asal Luapan Sungai Boh dari Malaysia

Usai peninjauan menggunakan helikopter, bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto dan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Pj Gubernur Akmal Malik mengungkapkan bahwa banjir besar di Mahulu terjadi karena meluapnya Sungai Boh dari Malaysia dan Kaltara.

Kenaikan debit Sungai Mahakam sesungguhnya tidak terlalu signifikan. Yang terjadi justru meluapnya Sungai Boh dari Malaysia dan Kaltara yang sangat signifikan.

“Ini yang tidak diduga-duga oleh masyarakat, sehingga mereka tidak siap. Masyarakat mengatakan kenaikan debit air Sungai Mahakam biasanya tidak sebesar itu,” ungkap Akmal usai peninjauan lokasi banjir.

Dari hasil peninjauannya Akmal menjelaskan kondisi pemerintahan di Mahulu terganggu karena beberapa infrastruktur dasar seperti listrik mati dan air bersih juga sangat sulit akibat terendam banjir.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini