TRIBUNNEWS.COM - Ibu Afif Maulana, Anggun Anggriani menceritakan detik-detik sang anak sebelum ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat pada Minggu (9/6/2024) lalu.
Anggun mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, Afif berpamitan kepadanya untuk menonton pertandingan sepak bola bersama rekannya pada Sabtu (8/6/2024) malam.
Di sisi lain, ayah Afif, Afrinaldi mengatakan agar sang anak tidak usah pulang ke rumah dan menginap di rumah temannya saja karena sudah larut malam.
Meski sudah meminta anaknya menginap, Anggun dan Afrinaldi tetap panik karena sejak malam harinya, komunikasi dengan Afif terputus.
Akhirnya, mereka baru mengetahui anaknya tewas dan jasadnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji pada keesokan harinya lewat grup WhatsApp (WA).
Dengan hal ini, orang tua pun tidak terima bahwa Afif tewas karena terjun dari jembatan Kuranji ke Sungai Batang Kuranji.
"Enggak masuk akal ciri-ciri di badannya enggak seperti orang jatuh dari ketinggian," kata Afrinaldi.
"Kata A, posisinya saat malam itu, dia dari jalur lampu merah ke arah Balai Baru sebelah kiri jembatan. Kalau memang melompat atau jatuh harusnya posisinya di sebelah kiri. Ini malah ditemukan di tengah-tengah jembatan," kata Afrinaldi pada Senin (24/6/2024) dikutip dari Tribun Padang.
Sementara, Anggun juga tidak terima bahwa Afif terlibat tawuran sebelum ditemukan tewas.
Baca juga: Penemuan Jasad Siswa SMP di Padang Diduga Dianiaya Polisi, KPAI Soroti Sistem Peradilan Pidana Anak
Dia mengungkapkan sang anak merupakan anak baik dan sehari-harinya hanya bermain futsal.
"Saya tidak menerima, anak di bawah umur, ga mungkin dia pegang pedang sebesar itu. Saya tahu kali anak saya kek mana. Tak pernah dia melakukan kek gitu. Sehari-hari dia kalau keluar rumah hanya main futsal sama dengan teman sebaya. Biasa jam 22.00 WIB malam udah tidur di rumah," kata Anggun.
Anggun pun masih bersikukuh bahwa anaknya tewas karena disiksa, karena di tubuh korban ditemukan bekas sepatu.
"Saya berharap pelaku yang menganiaya anak saya dipecat. Hukum mati, pecat, baru terobati luka ini," kata dia.
Beda Temuan Polda Sumbar dan LBH Padang soal Penyebab Tewasnya Afif
Sebelumnya, muncul perbedaan terkait temuan penyebab tewasnya Afif dari Polda Sumbar dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.
Menurut polisi, Afif tewas karena terjun ke jembatan Kuranji saat adanya pengamanan tawuran pada Minggu (9/6/2024) lalu.
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono.
Dia mengatakan hal ini diketahui dari kesaksian rekan korban berinisial A yang memboncengnya saat kejadian.
"Masuk ke sungai ini sudah ada keterangan dari A. Bahwa memang AM ini berencana akan masuk ke sungai menceburkan diri ke sungai," ujarnya pada Minggu (23/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kasus Bocah SMP di Padang Tewas Diduga Disiksa Polisi, IPW Desak Propam Polri Turun Tangan
Selain itu, Suharyono mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari A, AM diajak masuk sungai untuk mengamankan diri dari kejaran polisi.
Namun, keterangan Suharyono berbeda dari hasil investigasi dari LBH Padang yang menduga AM dianiaya oleh oknum polisi.
Menurut keterangan dari Direktur LBH Padang, Indira Suryani, ditemukan luka lebam di sekujur tubuh korban.
"Di sekujur tubuh korban terdapat luka-luka lebam yang diduga karena penganiayaan," ungkap Indira, Sabtu (22/6/2024).
Selain bukti tersebut, keterangan terkait kronologi peristiwa antara Polda Sumatra Barat dan LBH Padang pun berbeda.
Baca juga: Pentingnya Body Camera bagi Polisi, Berkaca Simpang Siur Penyebab Tewasnya Bocah SMP di Padang
Indira menyebut saat A dan AM berboncengan melintasi jembatan Batang Kuranji pada Minggu dini hari, mereka dihampiri polisi yang tengah melakukan patroli.
Dia mengungkapkan polisi menendang kendaraan korban hingga membuat AM dan A terpelanting ke jalan.
Namun, sambung Indira, A langsung diamankan oleh salah satu oknum polisi, sehingga tidak mengetahui kondisi AM sampai jasadnya ditemukan di sungai.
"Dari keterangan itu, hingga adanya luka lebam di sekujur tubuh, ini berat dugaan sebelum tewas AM dianiaya dulu," ujarnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Padang dengan judul "Tangis Ibu AM Pecah Tangisi Kepergian Anaknya, Minta Oknum Pelaku Dihukum Seberat-beratnya"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Padang/Wahyu Bahar)(Kompas.com/Perdana Putra)
Artikel lain terkait Siswa SMP Tewas di Padang