Menurut Erlan, apabila Rizky sudah menyalakan sirine sejak jauh, maka ambulans akan diprioritaskan.
"Kami sayangkan juga, sopir dari ambulans tersebut tidak menyalakan rotator (sirine)."
"Jika menyalakan rotator dari jauh, sehingga bisa lebih diamankan dan mendahului untuk masuk rumah sakit," katanya.
Meski demikain, Erlan memastikan insiden tersebut menjadi evaluasi pihaknya saat melakukan pengamanan dan pengawalan agar hal serupa tak terulang lagi.
"Ini juga menjadi atensi kami agar ke depannya apabila ambulans yang membawa pasien bisa memberitahukan kepada petugas sehingga bisa didahulukan," pungkasnya.
Pihak Istana Minta Maaf
Menanggapi viralnya video ambulans disetop karena rombongan Presiden Jokowi lewat, pihak Istana menyampaikan permohonan maaf.
Baca juga: Istana Minta Maaf Atas Terhambatnya Ambulans Karena Iring-iringan Jokowi di Kalimantan Tengah
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memastikan pihaknya akan kembali mengingatkan semua jajaran pengamanan agar hal serupa tak terulang lagi.
"Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut."
"Dan akan selalu mengingatkan kembali kepada semua jajaran pengamanan," ungkap Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Kamis, dilansir Kompas.com.
Yusuf menegaskan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Istana, ambulans sebenarnya diberikan prioritas untuk melintas lebih dulu.
Sama halnya mobil pemadam kebakaran yang tengah bertugas.
Ia juga mengatakan, sebenarnya selama ini rombongan Kepresidenan selalu menepi apabila ada ambulans atau pemadam kebakaran hendak lewat.
"Pada dasarnya, SOP kami untuk ambulans adalah diberikan prioritas utama jalan atau akses, tidak boleh dihambat, termasuk juga (untuk) mobil pemadam kebakaran," tegasnya.
Viral di Media Sosial
Diketahui, video penyetopan ambulans saat rombongan Presiden Jokowi lewat, viral di media sosial.