News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemuda yang Tewas di Malang Ternyata Kabur dari Rumah, Dipulangkan sang Pacar karena Mabuk

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

S (19), pemuda yang tewas di rumahnya ternyata sempat kabur karena motor digadaikan sang ayah. Saat kabur, korban menginap di rumah sang pacar.

TRIBUNNEWS.COM - S (19), pemuda di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang ditemukan tewas di rumahnya, ternyata sempat kabur dari rumah.

S ditemukan terbujur di ruang tamu rumahnya dengan luka di bagian mata dan bibir, Jumat (5/7/2024).

Sebelum ditemukan tewas, S ternyata sempat pergi dari rumah karena marah motornya digadaikan sang ayah.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan, S tak pulang selama dua hari.

"Karena yang bersangkutan ini kabur dari rumah. Dia marah karena motornya digadaikan bapaknya tanpa seizin dia," katanya, Senin (8/7/2024), dilansir TribunJatim.com.

Saat kabur, S menginap di rumah pacarnya yang berada di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

S pun sempat bermain ke rumah tetangga pacarnya dan menenggak minuman keras.

Kemudian, S dipulangkan oleh pacarnya pada Jumat.

Ketika akan dipulangkan ke rumah, mereka sempat berhenti di Puskesmas Turen, karena korban mengeluh sakit.

Namun, korban menolak masuk ke puskesmas dan bersikukuh dipulangkan ke rumahnya.

Setibanya di rumah, pacar S tidak memberitahu pihak keluarga lantaran kondisinya sudah larut.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Remaja di Malang Sempat Diajak Kekasih ke Puskesmas, tapi Menolak

"Tapi si pacar ini sampai pagi masih minta tolong ke tetangga yang dia kenal. Tetangga termasuk teman korban untuk dilihatkan kondisi S," ungkapnya.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi korban keluar.

Sementara menurut keterangan dokter, ada gejala yang mengarah ke asfiksia, masalah pernapasan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar oksigen dalam tubuh.

"Sementara info dari dokter yang menangani autopsi mengarah ke asfiksia," ucap Gandha saat dikonfirmasi, Minggu (7/7/2024), mengutip TribunJatim.com.

Untuk luka yang ada di wajah korban, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Baik itu benda tumpul maupun benda tajam.

Dikira Tidur

Adik korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), sempat menyelimuti korban yang sudah tak bernyawa.

Setelahnya, adik korban yang tak tahu kakaknya sudah meninggal lantas tidur bersama jasad korban.

"Pukul 05.30 WIB, anak kedua ibu korban yang masih kelas 2 atau 3 SD ini memegang masnya (kakaknya)."

"Terus bilang ke ibunya, "mas kok dingin, tak selimuti ya'. Lalu mereka berdua ini tidur bareng," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah, dilansir TribunJatim.com.

Sementara itu, ibu korban bernama Atin sempat tersandung tubuh korban yang sudah membujur di ruang tamu rumahnya.

Namun, saat itu, Atin mengabaikannya. Ia mengira anaknya itu tengah tidur.

"Ibunya mengira korban tidur setelah dua hari tidak pulang. Karena kebetulan ibunya mengalami gangguang penglihatan," ujar perangkat Desa Urek-urek, Sulaiman Arif saat ditemui, Jumat, mengutip Kompas.com.

Akan tetapi, hingga sore hari korban tak kunjung bangun.

Baca juga: Atin Tak Tahu Anaknya Sudah Meninggal, Siapa yang Masuk Rumah Tengah Malam & Pulangkan Jasad Korban?

Sang ibu yang curiga lantas menggoyang-goyangkan tubuh korban.

Ia pun terkejut mendapati badan anaknya sudah kaku dan dingin.

"Seketika itu, ibu korban teriak, hingga membuat tetangganya berdatangan."

"Berdasarkan keterangan keluarganya, ponsel korban hilang," ungkap dia.

Kasat Reskrim Polres Malang mengatakan, ibu korban sempat mendengar suara orang membuka pintu pada Jumat sekira pukul 02.30 WIB.

Atin juga mendengar suara kaki masuk ke dalam rumahnya.

Ketika itu, Atin mengira yang membuka pintu adalah anaknya yang sudah dua hari tak pulang.

"Namun belum bisa dipastikan, apakah suara kaki itu merupakan kaki korban, atau suara kaki orang yang mengantarkan korban," papar AKP Gandha Syah Hidayat.

Gandha pun belum bisa memastikan penyebab luka di tubuh korban yang masih duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut.

"Kami masih menunggu hasil autopsi untuk melihat penyebab lukanya tersebut."

"Tim forensik juga akan mengambil sampel lambung korban," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pemuda di Malang yang Tewas di Rumahnya Sempat Menginap di Kediaman Pacarnya hingga Menenggak Miras

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Luluul Isnainiyah, Kompas.com/Imron Hakiki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini