TRIBUNNEWS.COM - Sebuah cuitan seorang warganet yang menguak adanya penyalahgunaan data pribadinya saat melamar pekerjaan di sebuah perusahaan di Kota Bogor menjadi viral di media sosial.
Bukannya mendapatkan panggilan kerja, warganet tersebut justru terkejut saat mengetahui datanya disalahgunakan oleh human resources development (HRD) untuk membuat rekening di bank pelat merah.
Bahkan, dalam rekening atas nama yang bersangkutan terdapat transaksi mencurigakan senilai puluhan juta dari perusahaan tersebut.
Hal itu diketahui korban saat mengecek aplikasi transaksi dari bank BUMN itu.
Dugaan penyalahgunaan ini menjadi viral setelah akun X (Twitter) @deeewrahmawati membalas cuitan akun Bank Negara Indonesia (BNI) yang berisi promo.
Kronologi
Dewi Rahmawati (25), asal Kabupaten Bogor ini tak terima data pribadinya disalahgunakan oleh HRD.
"Aku tahu itu di tanggal 5 Juli. Tapi, dari yang membuat ATM tersebut dari tanggal 14 Maret 2024,” kata Dewi saat dihubungi TribunnewsBogor.com pada Minggu (7/7/2024).
Dewi melanjutkan, data pribadinya yang disalahgunakan ini bermula dari ia melamar pekerjaan pada Februari 2024 lalu.
Namun, sejak Februari sampai saat ini, ia sama sekali tidak mendapat panggilan interview dari PT itu.
“Jadi saya juga naruh CV pada umumnya. Tapi saya menaruh fotocopy KK dan KTP,” ungkapnya.
Baca juga: Kronologi Puluhan Pelamar Kerja di Jakarta Timur Jadi Korban Pinjol, Begini Modusnya
Ia pun mengetahui, bahwa ada ATM atas nama dirinya ketika ia membuka aplikasi Wondr by BNI.
Dewi kemudian mendatangi kantor cabang terdekat untuk menginvestigasi atas kasus ini.
Namun, sang HRD lebih dulu menghubungi Dewi untuk meminta maaf.