"Seketika itu kami panik karena dia tiba-tiba minta tolong kakinya keram. Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu."
"Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa keram," kata Z.
Z mengaku langsung reflek menarik tangannya dan keluar dari dalam kolam.
Kala itu, ia berpikir di dalam kolam ada aliran listrik.
Oleh sebab itu, Z meminta temannya yang di atas permukaan untuk mematikan listrik.
Selepas listrik dimatikan, dua teman yang hendak menolong FN sudah tak merasakan apa-apa lantaran keram sedangkan korban lemas.
Mereka lalu dibawa naik ke permukaan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun, setibanya di rumah sakit, nyawa FN sudah tak tertolong.
Sementara itu, satu teman korban berinisial D masih dirawat di rumah sakit karena sempat mengalami sesak napas.
D telah memperoleh perawatan menggunakan alat bantu oksigen ketika di rumah sakit.
Lalu, satu korban lain tidak dirawat di rumah sakit, tetapi disebut mendapatkan rawat jalan.
Adapun Z dalam kondisi cukup baik sebab terhindar dari sengatan listrik.
Z mengaku sangat sedih dan menyesal atas kejadian itu.
Setelah mengantarkan teman-temanya ke rumah sakit, ia menemui orang tua FN dan memohon ampun.