"Satu orang dari Kotamobagu meninggal," tutupnya.
Dua penambang yang selamat lainnya, Rusli Mamonto dan Lukman Mamonto menceritakan detik-detik kejadian longsor yang menimpa dirinya dan belasan kawannya.
Rusli Mamonto dan Lukman Mamonto berasal dari Desa Modayag, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara.
Saat insiden terjadi, keduanya dalam keadaan tidur lelap.
"Sekitar jam 04.00 itu kita kaget, kami sangka gempa," ujar Rusli pada Senin (8/7/2024)
Ia kemudian berusaha membangunkan rekan-rekannya yang masih tidur.
"Karena kondisi gelap, kita tidak tau mau kemana," ujar Rusli.
Baca juga: Operasi SAR Longsor Tambang Emas di Suwawa Hari Ke-3, Korban Hilang Bertambah Jadi 51 Orang
Ia lebih memilih keluar camp dan menyelamatkan diri.
Lukman menceritakan Ia sudah tidak pusing lagi menyelamatkan barang-barangnya saat longsor terjadi.
"Kejadian begitu cepat. Batu tanah semua bergeser runtuh ke bawah," ungkapnya.
Syukur kata Lukman, ia bersama 11 rekan lainnya selamat.
Kondisi saat itu kata Lukman begitu mencekam. Ada banyak orang yang meminta pertolongan di tengah timbunan tanah.
"Ada yang tertimpa pohon sampai tangannya robek, ada pula yang keberadaannya saat ini belum diketahui," pungkasnya.
Kini Rusli dan Lukman tengah berada di Gedung Medical Legal RS Bhayangkara Gorontalo.