Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.
Apalagi akibat longsor itu, jembatan penghubung antara lokasi tambang dan pemukiman penduduk pun ambruk.
Aktivitas Penambangan Ditutup
Buntut dari longsor ini, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango akhirnya menutup sementara aktivitas penambangan emas ilegal di Kecamatan Suwawa Timur, Provinsi Gorontalo.
Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli mengatakan keputusan tersebut berdasarkan rapat yang telah dilakukan bersama Forkopimda.
"Kita melakukan rapat bersama, kita memutuskan tutup sementara. Tutup sementara orang naik," kata Merlan kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).
Penutupan aktivitas penambangan ini untuk menjaga terjadinya peristiwa serupa akibat bencana alam di area penambangan.
Baca juga: Longsor di Tambang Suwawa Gorontalo, Tim SAR Dibekali Antibiotik hingga Tak Ada Personel Tambahan
Ia menjelaskan, jika ada petugas terkait yang akan naik untuk melakukan evakuasi masih diperbolehkan.
Termasuk keluarga korban yang ingin melakukan pencarian, dengan catatan tidak membawa alat-alat untuk menambang.
Merlan menyebut belum memiliki jaminan apapun terkait kendala perekonomian penambang.
"Kita lihat sambil kita berdiskusi. Persoalan ini datang tiba-tiba sambil kita berproses," tambahnya.
Pemkab Bentuk Dua Posko
Pemkab Bone Bolango akan bentuk dua posko evakuasi pasca penutupan pencarian korban longsor Tambang Ilegal Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.
Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli mengatakan posko tersebut akan diletakan di Kantor Desa Poduwoma dan di lokasi longsor pertambangan.
Hal ini diungkapkan Merlan Uloli kepada keluarga korban di Kantor Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Sabtu (13/7/2024).
"Posko ini ada dua, yang satu tempat pengaduan bagi keluarga korban yang belum ditemukan dan dikordinir oleh kepala desa," kata Merlan kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).