Terkena bacokan, korban dan temannya Sugeng langsung lari menyelamatkan diri.
Baca juga: Bacok Pelajar hingga Tewas, 5 Orang Pelaku Diringkus, Berawal dari Perkelahian Antar Sekolah
Masih kesal dengan korban, pelaku I kembali mengejar korban.
Oknum kades ini kembali membacok korban berkali-kali. Korban yang terkena bacokan, terjun ke parit atau aliran sungai.
Melihat hal itu, pelaku mengherhentikan pengejaran untuk membacokan korban.
Tak lama berselang, ada beberapa warga yang melintas dan membantu menyelamatkan nyawa korban.
Sedangkan pelaku I meninggalkan korban yang berada di aliran sungai.
"Pelaku langsung menyerahkan diri sehari setelah peristiwa ini. Saat ini, pelaku I sudah diamankan," pungkasnya.
Pelaku mengaku kesal
Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Banyuasin, I mengaku tindakan itu bermula saat korban menantangnya berkelahi karena kesal tak diberi tanda tangan.
"Kami sudah bertemu yang bersangkutan dan sempat mengobrol terkait hal dilakukannya. Dari kronologis yang ada, Kades I ini mengungkapkan memang kronologis yang beredar seperti itu," kata Kadis PMD Rayan Nurdinsa, Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Motif Perangkat Desa di Bojonegoro Bacok Adik Ipar, Korban Luka Berat
Lanjut dijelaskan, korban yang bernama Hamzah meminta tanda tangan kepada I selaku Kades terkait pelepasan hak atas tanah atau parit milik mertuanya.
Namun, karena takut disalahgunakan sehingga Kades I enggan menandatangani berkas yang diajukan korban Hamzah.
Dari situlah, korban merasa kesal dan menantang kades I saat sudah keluar rumah.
Meski awalnya tidak memperdulikan tantangan dari jorban Hamzah, namun akhirnya terpancing karena korban terus berteriak menantang.
Terkait dengan masalah yang kini dihadapi Kades I, PMD Banyuasin akan memberikan pendampingan kepada oknum kades yang melakukan pembacokan terhadap korban Hamzah.