News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Anggota PSHT Keroyok Polisi di Jember, Ketua Cabang Turun Tangan hingga Kata Kapolres

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PSHT Cabang Jember Jono Wasinudin saat rakor di Mapolres Jember, Senin (22/7/2024), untuk membahas kasus pesilat keroyok polisi.

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah anggota Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, keroyok personel polisi dari Polsek Kaliwates, Senin (22/7/2024).

Pengeroyokan tersebut dilakukan saat anggota Polsek Kaliwates sedang lakukan patroli sekira pukul 01.00 WIB.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyesalkan kejadian ini.

"Kami menyesalkan atas peristiwa yang terjadi, petugas kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang dari perguruan silat," ujarnya.

Kronologi Kejadian

AKBP Bayu menceritakan, kejadian bermula ketika lima anggota Polsek Kaliwates sedang melakukan patroli di Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates.

Mengutip Kompas.com, di lokasi, anggota kepolisian pun menghalau rombongan perguruan silat yang menutup jalan.

Dua anggota polisi, yakni Aiptu Agus Sutikno dan Aipda Kusnadi turun ke jalan untuk melakukan imbauan.

Sementara di dalam mobil patroli ada Aipda Parmanto Indrajaya, Bripka Radya, dan Bripka Andra.

Namun, bukannya mengindahkan imbauan untuk menutup jalan, para pesilat justru melempari mobil patroli pakai batu.

Rombongan pesilat dari PSHT tersebut juga makin tak terkontrol hingga mengeroyok Aipda Parmanto.

Baca juga: Pesilat Keroyok Polisi di Jember, PSHT Mohon Maaf dan Siap Bantu Cari Pelaku

Kini, Aipda Parmanto harus dirawat ke RS Kaliwates Jember.

AKBP Bayu memberikan peringatan kepada pelaku pengeroyokan untuk menyerahkan diri.

“Kami akan tangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap dia.

15 Orang Diburu Polisi

AKBP Bayu juga menuturkan, dari video CCTV di sekitaran lokasi, ada sekira 10-15 orang yang melakukan pengeroyokan.

"Jumlahnya antara 10 sampai 15 orang."

"Ini yang akan kami dalami berdasarkan video dan CCTV di sekitar TKP," ujarnya.

Kata Kapolsek

Sementara itu, Kapolsek Kaliwates, Kompol Nurhadi menuturkan, wajah korban babak belur dihajar oleh pesilat yang sedang lakukan konvoi ini.

"Korban mengalami luka-luka di muka, karena dikeroyok oleh orang banyak," kata Nurhadi, dikutip dari TribunJatim.com.

Ia pun menuturkan, pihak kepolisian akan terus memburu pelaku yang melakukan pemukulan terhadap anggotanya.

"Kami tetap melakukan koridor proses hukum kasus ini."

"Sebab anggota kami melakukan pengamanan dengan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) lengkap malah dikeroyok," kata Nurhadi.

PSHT Siap Serahkan Pelakunya

Baca juga: Viral Video Anggota DPRD Bima Ancam Polisi Gegara Tak Terima Ditilang, STNK-SIM Mati dan Pajak Telat

Ketua Cabang PSHT Jember, Jono Wasinudin buka suara terkait kasus ini.

Ia mengaku prihatin atas terjadinya peristiwa ini, terlebih pelakunya adalah anak buahnya sendiri dan korbannya adalah anggota kepolisian.

Mengutip TribunJatim.com, pihaknya siap mencari dan menyerahkan pelakunya.

"Kami juga memohon maaf. Kita juga siap untuk mencari dan menyerahkan pelakunya selama 1x24 jam," ujarnya saat rapat koordinasi di Mapolres Jember, Senin (22/7/2024).

Pihak PSHT Cabang Jember juga menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum dan para pendekar yang melakukan tindakan melanggar hukum bisa bertanggung jawab atas tindakannya.

"Kami sudah bersepakat dan nanti kita akan rapat untuk mencari pelaku itu, dan Insyaallah selama 1x24 jam bisa tertangkap," kata Jono.

Pihaknya juga akan membantu anggota kepolisian untuk mencari barang bukti dalam kasus pengeroyokan ini.

"Kami sudah punya semua buktinya dari CCTV dan lainnya. Bapak Kapolres juga mengharapkan agar kami tidak salah menangkap orang jadi nanti yang kita serahkan itu betul-betul pelakunya," imbuhnya.

PSHT Klaim Sudah Imbau Anggotanya

Jono juga menuturkan, pada 22 Juli 2024 dini hari lalu, ribuan anggota PSHT yang melakukan konvoi merupakan serangkaian acara pengesahan anggota dari perguruan silat.

"Dari awal kami sudah menyampaikan kepada semuanya bahwa kegiatan yang ada di SH Terate adalah kegiatan sendiri, kita ramaikan sendiri itu sudah kita sampaikan,"

"Namun, menjelang doa bersama tadi malam ini memang kami selalu tekankan lagi jangan sampai ada kegiatan di luar dari tatanan yang sudah kami buat," kata Jono.

Jono juga bakal memberikan sanksi tegas terhadap anggota PSHT yang melakukan pengeroyokan.

"Seperti sakral dan morinya akan kami ambil. Karena sebelum pengesahan sabuk putih warga."

Baca juga: Polisi Selidiki Laporan Jurnalis Kompas TV yang Diduga Dikeroyok Pendukung Eks Mentan SYL

"Kami sudah keliling melakukan penyuluhan dan atas nama warga besar PSHT sangat menyesal dengan kejadian tadi malam," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, AKBP Bayu Pratama pun menyesalkan peristiwa ini bisa terjadi.

Ia menganggap, apa yang dilakukan oleh para pelaku telah mencoreng nama baik ketertiban di Kabupaten Jember.

"Tapi atas peristiwa tadi malam (Senin, red), ini mencoreng nama baik kamtibmas di Kabupaten Jember,"

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ratusan Pesilat Keroyok Polisi di Jember, PSHT Tegaskan Siap Cari dan Serahkan Pelakunya

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Imam Nawawi)(Kompas.com, Bagus Supriadi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini