TRIBUNNEWS.COM - Dua sahabat mendiang Vina yakni Widi dan Mega ternyata memiliki peran penting jelang kematian Vina di Cirebon pada 2016 lalu.
Di antaranya Widi mengaku meminjamkan baju kepada Vina pada 27 Agustus 2016 lalu, saat Vina akan bertemu dengan Eky sebelum tragedi pembunuhan menimpa sepasang kekasih itu.
Tak hanya itu, Widi dan Mega juga ikut datang ke rumah sakit usai kejadian dan membantu melantunkan syahadat hingga Vina menghembuskan nafas terakhirnya.
Berikut rangkuman peran Widi dan Mega jelang kematian Vina yang baru terungkap setelah delapan tahun kasus pembunuhan Vina dan Eky ini berjalan.
Widi Ungkap Vina Pakai Baju Miliknya untuk Bertemu Eky sebelum Kejadian
Widia Sari, sahabat dari Vina hadir sebagai saksi fakta dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada Selasa (30/7/2024), hari ini.
Dalam kesaksiannya, Widi pun mengungkap fakta, saat kejadian yakni pada 27 Agustus 2016 Vina sempat ke rumahnya untuk numpang mandi.
Tak hanya itu, Vina juga meminjam baju dan sandal milik Widi untuk bertemu kekasihnya Eky.
Hal tersebut, terungkap saat Kuasa Hukum Saka Tatal, Titin Prialianti, memberikan pertanyaan kepada Widi.
"Berarti saat itu mandi kan ya, dia (Vina) bawa baju ganti?" tanya Titin kepada Widi, dilansir tayangan Breaking News Kompas TV, Selasa (30/7/2024).
"Enggak, dia enggak bawa apa-apa," jawab Widi.
"Terus pakai baju siapa sehabis mandi?" tanya Titin lagi.
Baca juga: Tindak Lanjut Laporan pada Aep dan Dede, Bareskirm Periksa 7 Terpidana Kasus Vina di 2 Lapas Bandung
"Pakai baju saya," ungkap Widi.
"Maksudnya pakai baju kamu ngambil di lemari tiba-tiba atau bagaimana?" tanya Titin.
"Oh enggak bu, jadi baju itu lagi digantung tapi udah kering bu, terus dianya habis selesai mandi dianya bilang begini 'aku minjem baju kamu dong.' Terus saya jawab, emang baju yang mana, dia ngomongnya 'ini baju yang ini.' Saya agak ragu mau minjemin karena itu pemberian dari mantan pacar saya dulu. Takutnya kan sudah dibeliin masa dipinjemin ke temen, takutnya begitu. Terus aku bilang langsung, oh yaudahlah gitu aja. 'Sama sekalian ya minjem sandalnya,'" terang Widi.
"Jadi sebentar baju dipinjem, sandal dipinjam, terus yang short (celana) itu?" tanya Titin memastikan.
"Jadi pas lagi pakai baju itu 'eh sekalian dong yang ini juga aku pinjem' short segini tapi bahannya bukan kaya jeans, legging item tapi kaya navy gitu," jelas Widi.
Titin kemudian menunjukkan foto Vina yang menggunakan baju milik Widi dan Widi pun membenarkan bahwa baju yang ada dalam foto tersebut adalah miliknya.
"Terus baju yang dipakai apakah baju ini yang dipakai sama Vina?" tanya Titin sambil menunjukkan foto Vina.
"Iya," jawab Widi.
"Berarti ini baju Widi yang dipakai Vina pada saat kejadian? Motifnya hampir sama ya ini, sama," tanya Titin.
"Iya," kata Widi.
"Berarti terkonfirmasi betul ya Vina menggunakan baju Widi. Motifnya hitam bunga-bunga," ungkap Titin.
Baca juga: Susno Duadji Sebut Tangan Tuhan Bekerja di Kasus Vina hingga Gebrakan Tim Khusus Kapolri
Bantu Vina Lantunkan Syahadat hingga Hembuskan Nafas Terakhir
Setelah menyimpannya selama delapan tahun, sahabat Vina Widi dan Mega mengungkap fakta baru.
Usai mengalami kecelakaan lalu lintas bersama Eky, Vina mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis.
Dalam kondisi sekarat, Vina sendiri dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon.
Widi dan Mega mengaku melihat kondisi Vina yang sudah dalam keadaan sekarat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon seusai menerima kabar Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dari polisi melalui handphone Vina.
Saat berada di IGD rumah sakit, Widi dan Mega diminta oleh perawat untuk membantu Vina yang terluka parah agar bisa menghembuskan nafas terakhirnya dengan lancar.
Widi dan Mega diminta melantunkan syahadat di telinga Vina apalagi sudah mengeluarkan suara seperti mengorok.
Hal itu diungkapkan Widi dan Mega kepada Abraham Samad di akun YouTube Abraham Samad SPEAK UP.
Widi menceritakan ia dan Mega tiba di RS Gunung Jati, Cirebon, pada 28 Agustus 2016 dinihari sekira pukul 01.00 WIB.
Keduanya yang merupakan sahabat Vina dan diminta melihat kondisi Vina untuk memastikan apakah korban tersebut adalah benar Vina.
Baca juga: Alur Peristiwa Kasus Vina Karangan? Eks Wakapolri Sempat Singgung Nasib Penyidik Terancam Dipecat
Mega mengaku, awalnya takut dan tidak berani melihat kondisi Vina.
"Aku awalnya enggak berani lihatnya, enggak berani. Cuma dipanggil perawat," kata Mega.
Menurut Widi, dirinya saat itu fokus ke wajah Vina, sementara tubuh Vina hingga dada dibalut selimut.
Wajah Vina tidak ada luka lecet dan sobek tetapi hanya hidungnya saja berdarah.
"Nah pas begitu tuh si perawatnya tuh manggil-manggil aku sama Mega. 'Mbak Mbak Mbak, mbak temannya si Vina?' Iya kenapa kata aku tuh. 'Sini Mbak Sini masuk', dia bilang begitu."
"Gimana? Aku bilang begitu. Kata perawatnya, sini mbak dibantu temennya. Gimana ya maksudnya? Aku bilang begitu. Sini dibantu temennya biar lebih cepet. Begitu tuh, kata dia, begitu," ujar Widi menceritakan komunikasinya dengan sang perawat pria.
Menurut Widi, saat itu kondisi Vina saat itu sudah dalam keadaan menjelang kematian.
"Soalnya udah bunyi gimana, udah ngorok, grokkk, gitu tuh si Vinanya," kata Widi.
"Berarti belum meninggal Vinanya," tanya Abraham Samad.
"Belum," jawab Widi dan Mega bersamaan.
Baca juga: Ungkap Sosok yang Bikin Semangat Investigasi Kasus Vina, Dedi Mulyadi : Saya sedang Jalankan Amanat
Mega dan Widi diminta melantunkan syahadat ke telinga Vina.
"Terus setelah begitu tuh, aku di telinga kanan, Mega di telinga kiri.
Aku syahadatin sama Mega, terus langsung udah gak ada, meninggal," papar Widi.
"Jadi kalian yang menghantar ya, saat Vina meninggal. Tapi kamu gak liat ada luka ya di wajahnya," tanya Abraham Samad yang dibenarkan Widi dan Mega.
Setelah menghantarkan Vina menghembuskan nafas terakhirnya, Widi dan Mega dengan perasan masih syok keluar ruangan.
"Langsung keluar, duduk berdua, begini, begong," kata Widi.
"Kaget?" tanya Samad.
"Syok banget," jawab Widi.
"Saya bahkan setengah pingsan, karena kaget banget, gitu kan. Saya juga didorong keluar pakai kursi roda," tambah Mega.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Eko Sutriyanto)