Milah menceritakan saksi ternyata melihat langsung bahwa anaknya, Maya mengendarai motor seorang diri dipepet oleh pemotor misterius lain.
Tak lama kemudian Maya dijambret dengan mengambil tas selempang yang tergantung pada bahu kiri sang anak.
Ternyata, saat kemelut diantara kedua belah pihak terjadi.
Baca juga: Duo Jambret yang Viral Beraksi di CFD Sindikat Profesional, Sudah 3 Kali Beraksi
Maya tidak sadar kalau tas selempang yang sempat ditarik oleh pelaku, terjatuh dan tertinggal di aspal dengan kondisi salah satu tapi gantungan pengaitnya, putus.
Saksi berinisiatif mengambil tas yang teronggok tersebut.
Bermaksud untuk mengamankannya agar dapat segera diberikan pada korban si Maya.
Diluar dugaan, lanjut Milah, ternyata Maya tetap menggeber kencang-kencang motornya tanpa menghiraukan teriakan saksi yang demikian keras, disusul dengan lengkingan klakson motor bapak ojol yang ditumpanginya.
Maya diduga kuat berupaya mengejar para pelaku jambret yang berupaya kabur.
Karena mengira bahwa tas selempang miliknya berhasil dikuasi para pelaku.
"Saksi katanya teriak mbak-mbak ini tasnya, sampai diklakson, eh Maya gak kedengeran. Saking kencangnya naik motor untuk membuntuti jambret tadi," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka, kawasan Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024).
Milah menambahkan, saksi tetap berupaya mengejar Maya menuju ke arah utara di ruas jalan tersebut.
Namun upaya pengejaran tersebut urung dilakukan setelah motor ojol saksi, tiba di persimpangan empat jalan yang menghubungkan Jalan Semarang, Jalan Kali Butuh, dan Jalan Kranggan.
Lantaran kebingungan mencari arah jalan pengejaran yang dilakukan si Maya memburu pelaku jambret.
Saksi lantas kembali pulang ke rumah.