Di berbagai video yang beredar, dia juga sering mempersoalkan nasab yang menyinggung orang-orang yang mengaku keturunan Rasulullah SAW.
Tesis Imad mendekonstruksi status Ubaidillah sebagai putra Ahmad al-Muhajir bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja'far as-Shadiq.
Otomatis hubungan darah antara Alawi dan Ahmad al-Muhajir diragukan.
Menurut Imad, Ubaidillah belum terbukti sebagai putra Ahmad al-Muhajir.
Namun, banyak yang berbeda pandangan dengan Imad.
Imad dianggap hanya memilih dalil-dalil yang sesuai dengan pikiran dan keyakinannya.
Kesultanan Banten pun kemudian memfasilitasi debat antar pihak-pihak yang beseberangan pendapat pada Minggu (27/8/2023) silam.
Baca juga: Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Surabaya jadi Tersangka, Ini Ancaman Hukumannya
Namun, jelang debat, Imanuddin hanya mengirimkan surat pemberitahuan yang berisi dirinya mengutus beberapa orang dalam debat tersebut.
Kubu yang diwakili Hanif Hanif Al-Atthos, Abuya Qurthubi dan Gus Wafi pun kecewa atas ketidakhadiran Imanuddin.
Di sisi lain, hadir pula sejumlah ulama, salah satunya Kiai Idrus Romli yang berada di kubu berseberangan dengan Imanuddin.
“Saya ini saya berada di Kesultanan Banten silaturahmi Akbar dalam rangka menjelaskan posisi nasab. Harusnya hari Ahad ada sesi munadoroh atau adu argumen dengan saudara Imaduddin, namun sangat disayangkan tidak datang dan posisinya di Banten,” kata Habib Hanif dalam video yang beredar.
“Kami kecewa berat, datang jauh-jauh harusnya adu argumen dengan Imaduddin tetapi tidak datang,” imbuh Habib Hanif yang diketahui sebagai menantu dari Habib Rizieq Shihab.
Padahal, menurutnya, dalam debat itu, pendapat dari masing-masing pihak dapat diuji.
Namun, apa daya, Imanuddin hanya mengutus beberapa orang bahkan dia mengirim jawaban terkait materi debat melalui pesan WhatsApp.