News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Mayat Bocah dalam Karung di Pontianak, Ternyata Dibunuh Ibu Tiri, Korban Tak Diberi Makan

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Tangkap layar postingan viral yang membahas kasus pembunuhan anak oleh ibu tiri di Pontianak dan (Kanan) Rumah tempat bocah 6 tahun bernama Ahmad Nizam Alfahri ditemukan meninggal dunia di dalam karung diduga dibunuh ibu tirinya, Kamis 23 Agustus 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan mayat bocah berumur 6 tahun dalam karung di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, viral di media sosial.

Foto korban lengkap dengan kronologi kasus disebar oleh sejumlah akun Instagram, seperti @pikology.

"Ayahnya salah pilih pasangan si kecil Nizam dibunuh ibu tiri

Sehari sebelumnya dikurung di halaman belakang, tidak diberi makan dalam keadaan hujan," tulis dalam keterangan foto.

Hingga Sabtu (24/8/2024), postingan soal kasus mayat bocah dalam karung sudah mendapatkan respons hingga 33 ribu kali.

Ratusan warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk mendoakan almarhum Nizam dan meminta polisi menghukum berat ibu tiri korban.

Kronologi kasus

Dirangkum dari TribunPontianak.co.id, kasus ini bermula saat korban dilaporkan hilang.

Keberadaan korban Ahmad Nizam Alfahri (6) sudah tidak diketahui sejak Kamis (22/8/2024) pagi.

Keluarga sudah berusaha mencari, namun korban tak kunjung ditemukan.

Diketahui, Nizam tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di Jalan Purnama 1, Gg Purnama Agung 7, Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Keluarga korban juga sempat menyebarkan foto Nizam di sosmed berharap segera ditemukan.

Teka-teki hilangnya Nizam berhasil terkuak pada Kamis malam sekira pukul 19.00 WIB.

Kala itu, warga mencium bau tak sedap di sekitaran rumah korban.

Saksi mata kemudian melakukan penelusuran dan mendapati bau tersebut bersumber dari sebuah karung.

Posisi karung tersebut berada di celah dinding rumah Nizam.

Baca juga: Motif Adik Bunuh Kakak di Gresik, Korban Dibacok dan Sempat Dibawa ke Rumah Sakit

Saat dibuka, warga dikejutkan dengan sesosok mayat anak kecil yang belakangan diketahui adalah korban.

Mayat Nizam memang sengaja disembunyikan.

Posisi korban berada dalam karung ditutup menggunakan jas hujan, pakaian kotor dan keramik.

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Mayat Nizam dibawa ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak untuk diautopsi pada Jumat (23/8/2024).

Polisi juga mengamankan IF (24), ibu tiri dari Nizam.

Korban sempat dikurung

Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya mengatakan, korban sempat dikurung oleh ibu tirinya.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin (19/8/2024) pukul 11.00 WIB.

Saat itu, IF memarahi korban yang baru saja pulang sekolah.

IF bahkan tega mengurung korban di belakang rumah dan tidak diberi makan.

Ditambah kondisi saat itu Pontianak sedang turun hujan.

Selam kurang lebih 24, Nizam terkurung sendirian hingga lemas.

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkap Petit, dikutip dari TribunPontianak.co.id.

Petit melanjutkan, IF kemudian memberikan makan dan minum kepada korban.

Kondisi Nizam tidak kunjung membaik hingga saat salat asar.

Pada akhirnya, korban tidak sadarkan diri.

IF berusaha memberikan pertolongan dengan memberikan napas buatan.

Takdir berkata lain, napas dan detak jantung Nizam terhenti.

Bukannya membawa korban ke rumah sakit, IF malah menyeret Nizam ke belakang rumah.

"IF langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan, serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," urai Petit.

Pada pengakuan terbarunya, IF mengakui telah melakukan kekerasan hingga berujung tewasnya Nizam.

IF masih menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Ibu Muda di Jaksel Laporkan Suami Karena KDRT: Pelaku Coba Bunuh Diri Agar Laporan Dicabut

Buat Skenario

Belakangan terungkap, IF sempat membuat skenario untuk menutupi kejahatannya.

IF sempat mengaku ke keluarga dan ayah Nizam bahwa korban dijemput oleh ibu kandungnya.

Diketahui, Tiwi, ibu kandung Nizam tinggal di Jakarta.

Tiwi yang syok anaknya meninggal, langsung terbang ke Pontianak.

Ia dalam kesempatannya membantah telah menjemput sang anak.

"Itukan informasi awal hanya masih hilang. Katanya ada yang jemput dari pihak saya, tetapikan tidak."

"Hingga akhirnya bapaknya Nizam menyampaikan bahwa Nizam meninggal," katanya, dikutip dari TribunPontianak.co.id.

Tiwi melanjutkan ceritanya, selama ini dirinya tak curiga dengan kondisi Nizam yang tinggal bersama ibu tiri.

Namun, ia pernah mendapatkan informasi dari guru Nizam soal dugaan kekerasan yang menimpa korban.

"Kalau selama ini dia tidak pernah mengadu, tapi dari keterangan gurunya, dia sering kedapatan luka lebam."

"Tapi, selama saya video call itu gak pernah dia mengadu begitu," tuturnya.

Terakhir, Tiwi meminta IF untuk dihukum berat terkait kasus tewasnya Nizam.

Sebagaian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Respons Tiwi saat Tahu Anak Kandungnya Nizam Ditemukan Meninggal di Karung Atas Ulah Ibu Tiri Jahat

(Tribunnews.com/Endra)(TribunPontianak.co.id/Ferryanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini