Kendati demikian, Suharyanto tidak menyebut berapa anggaran yang digelontorkan untuk TMC lanjutan tersebut.
Dia bilang, anggaran biasanya diperlukan untuk jam terbang pesawat, pembelian garam, hingga dana operasional kru pesawat.
"Jadi jumlahnya memang bervariasi. Kalau titiknya dekat dari bandara, untuk modifikasi lebih murah. Tetapi kalau sampai jauh, misalnya dari titik di Halim tapi modifikasi cuacanya harus dilakukan di Cirebon, lebih jauh (mahal)," ucapnya.
"Tetapi setiap uang negara yang dikeluarkan, kita pasti dicek sampai detail baik di inspektorat di internal maupun dari BPKP," sambung dia.