News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Dokter Spesialis Meninggal

Babak Baru Kasus Kematian Aulia Risma, Polda Jateng Periksa Saksi atas Kasus Perundungan di Undip

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuasa hukum keluarga dr Aulia Risma, Misyal Achmad memberikan keterangan pers selepas membuat laporan aduan polisi terkait dugaan perundungan, intimidasi dan pemerasan yang dialami oleh Aulia di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (4/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru atas kasus meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi, Universitas Diponegoro (Undip) yang akhiri hidup karena diduga jadi korban perundungan atau bullying.

Babak baru kasus ini pun dimulai setelah ibu dari Aulia Risma, Nuzmatun Malinah melaporkan beberapa senior putrinya ke Polda Jateng.

Pelaporan tersebut terkait dengan dugaan kasus perundungan, pemerasan, dan intimidasi.

Pihak Ditreskrimum Polda Jateng pun membeberkan bahwa telah memeriksa sejumlah saksi.

Total sudah ada 11 saksi yang diperiksa.

Belasan saksi tersebut adalah ibu korban, teman satu angkatan korban, hingga saksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Johanson Simamora.

"Iya sudah ada 11 saksi yang telah diperiksa selama dua hari ini," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJateng.com.

Johanson mengatakan, ibu korban melapor atas kasus dugaan tindak pidana perbuatan tindak menyenangkan, penghinaan dan pemerasan.

"Laporan mencakup empat pasal terdiri pasal 310, 311, 335, 368 KUHP, laporan ini didalami apakah ada unsur pidana yang langgar dari pasal-pasal tersebut," sambung Johanson.

Ia juga menuturkan, setelah pemanggilan saksi, pihak-pihak terkait juga akan dipanggil.

Baca juga: Kemenkes Dampingi Keluarga Dokter Aulia Risma Laporkan Dugaan Perundungan di PPDS Undip ke Polisi

"Nanti berkembang kepada pihak-pihak terkait nanti ada pemanggilan," ujarnya.

Sejumlah bukti di lapangan juga akan diperiksa, termasuk hasil investigasi dari Kementerian Kesehatan.

"Nanti bukti dan keterangan saksi kami olah dengan metode scientific crime investigation," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini