"Ada yang bilang, Ayu meninggal dibunuh dan diperkosa orang," kata Udin.
Bak disambar geledek di siang bolong, Udin bergegas mendatangi rumah sakit.
Di sana, ia melihat jasad putri tercintanya sudah terbungkus kantong jenazah.
Udin yang syok lalu ditenangkan oleh petugas.
"Sakit benar," katanya.
Kepergian AA membuat Udin sangat terpukul.
Korban di matanya adalah anak emas.
Udin besar harapan AA ketika dewasa kelak menjadi 'orang'.
"Anaknya itu rajin. Anaknya ceria, murah senyum, tertawa. Sekolah rajin, kalau ndak ada ongkos, dia jalan kaki ke sekolah," tegasnya.
Baca juga: Heboh 4 Bocah Bunuh-Rudapaksa Siswi SMP di Palembang, Kriminolog: Otak Bisa Rusak karena Pronografi
Ingin Pelaku Dihukum Seadil-adilnya
Udin juga mengaku, tidak kenal dengan keempat pelaku.
Diketahui selama ini, AA tidak pernah mengajak teman main ke rumah.
"Saya nggak kenal bener (para pelaku). Di mana rumahnya tidak tahu," kata dia.
Terakhir, Udin meminta ketiga pelaku lainnya untuk ditahan dan dihukum seadil-adilnya.
Meskipun di sisi lain, ia sebagai manusia siap memaafkan para pelaku.