AA awalnya takut dimarahi karena memutuskan untuk ikut mencari uang.
"Dia mau jual balon cerita dulu sama saya. Ayu pengen kayak teman-teman bawa HP ke sekolah. Dia bilang (begitu)," kata Udin.
Ia meminta AA untuk bersabar karena belum bisa membelikan HP.
Udin juga berjanji, akan menambahi kekurangan uang yang dikumpulkan korban lewat berjualan balon.
"Kamu boleh berjualan balon. Tapi, satu ayah minta sekolah jangan lupa ya nak. Insya allah kalau (uang) kurang ayah tambahin," ucapnya mengulang percakapan dengan AA kala itu.
Korban yang mendapatkan izin berjualan serta dibantu untuk membeli HP senang bukan kepalang.
Diketahui AA membutuhkan HP agar bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya.
Baca juga: Komentar Kriminolog soal 3 Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Tak Ditahan: Dilematis
Dikabari AA Kecelakaan
Udin dalam perbincangannya dengan Denny Sumargo juga menceritakan detik-detik saat korban ditemukan tewas.
Ia pertama kali mendapatkan kabar duka itu dari seorang sekuriti di tempat kerjanya pada Minggu (1/9/2024) siang.
"Dia bilang: Din, coba kamu pulang dulu. Kamu lihat dulu anak kamu. Ayu kelindes mobil," urai dia.
Udin yang diberitahu lantas tidak langsung percaya.
Ia bergegas pulang ke rumah untuk mengecek kondisi korban yang memang sempat dikabarkan menghilang.
Sesampainya di rumah duka, Udin dikejutkan kondisi sudah ramai orang-orang.
Dia lantas mencari keberadaan anaknya yang kala itu masih berada di rumah sakit.