Ia menuturkan, Nia berjualan goreng sejak SMP dan hasilnya ditabung untuk kuliah.
Nia, kata Asril, berjualan gorengan juga atas inisiatif korban sendiri supaya tak menyusahkan orang tua.
"Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah," ujar Asril, dikutip dari TribunPadang.com.
Nia berjualan menggunakan nampan sambil membawa payung setiap hari sejak pukul 16.00-18.00 WIB dengan berjalan kaki.
Uang hasil jualannya tersebut disisihkan untuk menabung supaya bisa kuliah.
Namun, rencananya tersebut sempat ditentang oleh Asril.
Asril mengaku akan berusaha lebih keras mencari uang untuk menguliahkan Nia.
"Tapi, ia (Nia) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua."
"Terpaksa saya turuti saja," ujar Arsil mengenang anak kedua dari empat bersaudara itu.
Hingga akhirnya, usaha Nia untuk mengumpulkan rupiah berhenti sejak dinyatakan hilang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul BREAKING NEWS: Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Panji Rahmat/Rezi Azwar)